Per Maret 2022, Penyaluran KUR Bank Mandiri Capai Rp 10,49 Triliun
Bank Mandiri terus berupaya mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memacu pertumbuhan ekonomi di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Nilai penyaluran KUR mencapai Rp 10,49 triliun per Maret 2022.
Bank Mandiri terus berupaya mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memacu pertumbuhan ekonomi di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Nilai penyaluran KUR mencapai Rp 10,49 triliun per Maret 2022.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan, realisasi tersebut setara dengan 26,2 persen dari total plafon KUR yang ditugaskan oleh pemerintah, yakni sebesar Rp 40 triliun sepanjang tahun 2022.
-
Apa saja syarat yang umumnya diminta bank untuk kredit usaha? Persyaratan tersebut melengkapi fotokopi identitas diri (KTP dan Kartu Keluarga), fotokopi penghasilan atau slip gaji, fotokopi NPWP, fotokopi buku tabungan dokumen kepemilikan agunan seperti BPKB, sertifikat (jika Anda mengambil pinjaman beragunan).
-
Kenapa Sukateno menggunakan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI? Sukateno mengungkapkan, Ia mengawali usaha Trimandiri Farm dengan bermodalkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI dan hingga kini usahanya sudah berjalan selama 9 (sembilan) tahun.
-
Bagaimana cara menentukan tenor pinjaman yang tepat untuk kredit usaha? Cara lainnya agar pinjaman dana bisa disetujui bank dengan menentukan tenor pinjaman. Tenor adalah jangka waktu pinjaman yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan antara debitur dan kreditur. Dalam jangka waktu tersebut Anda harus membayar angsuran pinjamannya setiap bulan.
-
Bagaimana BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Dengan demikian, dukungan dengan memberikan pendanaan kepada UMKM akan mendorong roda perekonomian Indonesia. Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun.
-
Apa yang menjadi alasan BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? “Maka butuh policy seperti rencana pemerintah tersebut, sehingga akan menambah daya jelajah dan konsumsi kredit UMKM di masa yang akan datang. Kami telah lama memperjuangkan hal ini jadi kami menyambut baik rencana tersebut,” ujar Sunarso.
-
Mengapa BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
"Pencapaian penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Bank Mandiri sebesar Rp 10,49 triliun per Maret 2022," kata Darmawan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (27/4).
Dalam mendorong ekspansi kredit, Bank Mandiri senantiasa memprioritaskan prinsip kehati-hatian. Hasilnya, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross secara konsolidasi mampu dijaga pada level rendah 2,66 persen per Maret 2022, menurun 49 basis poin (bps) dari posisi yang sama tahun sebelumnya.
Ke depan, Bank Mandiri secara aktif mendorong penyaluran KUR ke sektor produksi. Tujuannya untuk mendukung program pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19.
Pemerintah Perpanjang Penyaluran KUR Sampai Desember 2022
Diketahui, Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang masa program subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 3 persen hingga 31 Desember 2022. Sebelumnya, kebijakan program kredit dengan bunga rendah ini dijadwalkan berakhir pada akhir Juni tahun ini.
"Dengan demikian, suku bunga KUR sampai dengan akhir Desember 2022 hanya sebesar 3 persen," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto di Palembang, ditulis Sabtu (5/3).
Menko Airlangga mengungkapkan, penyaluran KUR terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Di mana realisasi KUR pada 2021 meningkat 42 persen dibandingkan tahun 2020, sehingga mencapai Rp281,86 triliun (98,9 persen dari perubahan target tahun 2021 sebesar Rp285 triliun) dan diberikan kepada 7,4 juta debitur.
Sementara itu, penyaluran KUR pada tahun 2022 hingga tanggal 28 Februari 2022 tercatat sebesar Rp55,06 triliun yang diberikan kepada 1,26 juta debitur. Angka ini setara 14,75 persen dari target tahun 2022 Rp373,17 triliun.
"Sehingga total outstanding KUR pada 28 Februari 2022 sebesar Rp412 triliun dengan NPL yang relatif rendah sebesar 0,98 persen," bebernya.
(mdk/azz)