12 Prajurit TNI tewas kecelakaan pesawat Hercules dibuatkan prasasti
Peristiwa sejarah di masa lalu tidak boleh dilupakan begitu saja, akan tetapi harus dijadikan tauladan.
Hampir setahun peristiwa jatuhnya pesawat C-130 Hercules A-1310 di Medan, Sumatera Utara. Untuk mengenang peristiwa itu, sebuah prasasti dibangun di depan hanggar Skadron Udara 32 Wing 2 Lapangan Udara Abdul Rachman Saleh Malang.
Komandan Lapangan Udara Abdul Rachman Saleh, Marsma TNI RM Djoko Senoputro menandatangani prasasti 'Monumen In Memoriam Crew A-130 Hercules'. Prasasti tersebut untuk mengenang prajurit yang gugur dalam medan tugas pada 30 Juni 2015.
Saat itu pesawat C-130 Hercules A-1310 jatuh di Jalan Jamin Ginting Kota Medan, Sumatra Utara. Sebanyak 12 crew meninggal dunia dalam kecelakaan tragis tersebut.
"Kita patut bersedih, atas berpulangnya rekan-rekan kita yang sedang menjalankan misi TNI AU. Namun kita tidak boleh terus menerus larut dalam kesedihan. Kita harus tetap kuat dan tabah," kata Djoko Senoputro dalam sambutannya, Rabu (29/6).
Monumen tersebut, kata Djoko, salah satunya bertujuan untuk mengenang jasa dan pengorbanan 12 prajurit yang gugur. Selain itu, sebagai peringatan bahwa manusia adalah hamba yang patut selalu rendah hati dan tidak ada tempat bersombong di muka bumi.
"Manusia mempunyai rencana, namun Allah yang mempunyai kuasa," katanya.
Djoko berpesan, agar sebagai prajurit senantiasa kuat sebagai penerbang muda. Jangan pernah berhenti untuk belajar dan mengasah diri. Pengalaman sebagai guru terbaik, dan bangsa besar adalah bangsa yang mampu menghargai jasa para pahlawannya.
Peristiwa sejarah di masa lalu tidak boleh dilupakan begitu saja, akan tetapi harus dijadikan tauladan. Ini sekaligus bahan pembelajaran untuk melangkah lebih baik lagi di masa depan.
Djoko berterima kasih kepada panitia pelaksana pembangunan serta anggota Skadron 32. Mereka yang telah berperan aktif dalam pembangunan monumen hingga diresmikan.