123 Santriwati di Trenggalek Diwajibkan Jalani Tes Usap Covid-19
Seluruh santriwati yang dinyatakan reaktif saat ini diisolasi di dalam gedung pondok pesantren.
Sebanyak 123 santriwati di Ponpes Anwarul Haromain, Trenggalek, Jawa Timur yang dinyatakan reaktif berdasar tes cepat atau rapid test diwajibkan menjalani tes usap Covid-19.
Kepastian itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek dr. Saeroni setelah pihaknya melakukan tracing masal di salah satu ponpes di wilayah Desa Baruharjo Kecamatan Durenan itu.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Rapid test ini merupakan tracing (penelusuran dan pelacakan) terhadap kontak erat 77 santri sebelumnya yang terkonfirmasi positif Covid-19," kata Saeroni di Trenggalek, Minggu (15/11) seperti dikutip Antara.
Seluruh santriwati yang dinyatakan reaktif saat ini diisolasi di dalam gedung pondok pesantren.
Mereka dijadwalkan menjalani tes usap PCR (polymerase chain syndrome) untuk memastikan apakah gejala infeksi yang terdeteksi berdasar tes cepat itu karena SARS-CoV-2 atau bukan.
"Langkah cepat ini dilakukan untuk memutus rantai penularan virus corona, baik di kalangan santri-santriwati maupun ke masyarakat sekitarnya," kata Saeroni.
Jumlah santriwati yang menjalani tes cepat atau rapid test itu sendiri ada 432 orang.
Dari jumlah itu, 123 orang di nyatakan reaktif dan 309 orang nonreaktif.
Selain pertambahan kasus di klaster pondok pesantren, pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 bertambah satu, yakni dari sebelumnya ada 16 pasien sembuh, sekarang menjadi 17 pasien.
"Pasien yang sudah sembuh akan kami pulangkan. Jika pasien rumahnya jauh atau di luar Jawa, akan kami kembalikan ke ponpes. Ada tiga pasien yang dinyatakan sembuh kembali ke pondok karena rumahnya jauh," katanya.
Tracing ketat di Pondok Pesantren Anwarul Haromain dilakukan tim epidemiologi Dinkes Trenggalek menyusul temuan kasus Covid-19 dalam jumlah besar di pondok ini
Sejak pertama terdeteksi beberapa waktu lalu, total ada 77 santri yang positif Covid-19.
Baca juga:
Cegah Covid-19, Wabup Garut Sarankan Akses Keluar Masuk di Pesantren Diperketat
Puluhan Santri Jalani Tes Swab Covid-19
Kasus Corona di Pesantren Garut Terus Bertambah, Ridwan Kamil akan Turun Tangan
40 Penghuni Ponpes di Bojongsari Depok Positif Covid-19
Ribuan Kasus Covid-19 di Lingkungan Pesantren Jabar Mayoritas Sudah Sembuh
Santri dan Pengasuh Ponpes Krapyak Bantul Terpapar Covid-19 Jalani Karantina Mandiri