1.917 Warga Tangerang Selatan Terinveksi HIV/AIDS
910 orang dari 1.917 penyitas lainnya berhasil tersupresi. Namun bukan berarti sembuh, melainkan potensi penularannya sudah berkurang.
1.917 warga Tangsel terinfeksi virus HIV/AIDS atau ODHA sementara 910 ODHA diantaranya telah tersupresi dari virus tersebut. Ditargetkan tahun 2030 kota Tangerang Selatan bebas dari penyebaran virus tersebut.
"Lima tahun ke depan kita sudah semua yang tadi sembuh, kemudian tidak ada lagi penuluran-penularan baru," ungkap Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, Jumat (13/12).
Disebutkan Benyamin, 910 orang dari 1.917 penyitas lainnya berhasil tersupresi. Namun bukan berarti sembuh, melainkan potensi penularannya sudah berkurang.
Untuk itu, Pemkot Tangsel berupaya memasifkan kampanye penanganan dan pencegahan orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Menjangkit Usia Produktif
Sementara saat ini Pemkot Tangsel telah melengkapi fasilitas kesehatan untuk melayani screening hingga pengobatan HIV/AIDS, baik rumah sakit milik pemerintah maupun swasta.
"Yang untuk penanggulangan Aids, pengobatan ya, itu ada 6 (dokter), kemudian nanti ke depan akan kita tambah lagi. Termasuk puskesmas Insya Allah kalau obat-obatannya tersedia. Kalau obat-obatannya dari pemerintah pusat," terangnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, kasus HIV/AIDS di Tangsel diidap oleh kelompok usia produktif dalam kisaran usia antara 25 hingga 49 tahun dan beberapa anak-anak.
Pemerintah mengimbau warga Tangsel untuk melakukan screening HIV/AIDS secara rutin di sejumlah fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS.
Pemkot Tangsel juga meminta masyarakat untuk menghindari perilaku penyimpangan seksual serta mewaspadai penggunaan jarum suntik tranfusi darah.
"Yang belum tertular hati-hati, kalau merasa ada perubahan ketahanan tubuhnya, silahkan diperiksakan ke sarana fasilitas kesehatan kita," kata Benyamin.