14 hari buron, pembunuh juragan angkot Samarinda diciduk di Lampung
Irfan dibekuk Kamis (14/7) dalam penyergapan tim gabungan. Saat dibekuk Irfan berada di Jalan Onta, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung.
Tim Jatanras Polresta Samarinda dan Polsekta Samarinda Seberang bekerjasama dengan Polda Lampung meringkus Irfan alias Asse, pembunuh juragan angkot di Samarinda, Kalimantan Timur, Bahri dan istrinya Tasnaeni, di Bandar Lampung. Dugaan sementara, pembunuhan itu bermotif perampokan.
Irfan dibekuk Kamis (14/7) dalam penyergapan tim gabungan. Saat dibekuk Irfan berada di Jalan Onta, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung.
"Sudah kita amankan, di Bandar Lampung, bekerjasama dengan Polda Lampung. Sebelumnya kita lacak keberadaannya ada di Lampung," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono, kepada wartawan, Jumat (15/7).
"Penyelidikan mengarah ke Asse ya. Usai melakukan pembunuhan itu, dia juga mengakuinya. Dia melakukan itu menggunakan pisau dapur," ujar Sudarsono.
Dalam pelariannya hingga ke Lampung, pelaku juga membawa perhiasan milik korban. Namun belakangan, perhiasan itu sudah dijual di daerah Rawa Jitu, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.
"Barang-barang itu masih kita cari ya, karena dijual. Dia juga sempat bawa ponsel korban, tapi dibuangnya di belakang rumah korban, di sungai," sebut Sudarsono.
"Ya, pelaku tunggal. Dugaan sementara, motifnya perekonomian, perampokan. Hubungan pelaku sendiri dengan korban pernah bekerja dengan korban (sebagai sopir angkot). Bahkan, sehari sebelum pembunuhan itu, pelaku menginap di rumah korban," katanya.
"Kerjaan pelaku belum jelas. Ya itu tadi, dia pernah bekerja itu (sopir angkot milik korban). Ada 4 anggota Polsekta Samarinda Seberang dan dari Polresta, ke Lampung, dan koordinasi antarwilayah Polda Kaltim dan Lampung. Sekarang masih pengembangan. Kalau barang bukti (perhiasan hasil rampokan), sudah didapatkan, kita bawa ke Samarinda," katanya.
Sejumlah barang bukti yang ada pada pelaku seperti 2 ponsel, uang tunai Rp 396.000 dan juga pakaian pelaku saat melakukan pembunuhan itu juga telah diamankan.
Diketahui, warga Jalan Cipto Mangunkusumo RT 9 Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, 30 Juni 2017 lalu, dibikin geger, menyusul tewasnya juragan angkot Bahri bersama istrinya Tasnaeni di rumahnya, dengan penuh luka di badan. Diduga, keduanya menjadi korban perampokan.