19 Tahun Menabung, Tukang Pijat Keliling Akhirnya Berangkat Haji
19 Tahun Menabung, Tukang Pijat Keliling Akhirnya Berangkat Haji. Uang dari hasil jasa pijat keliling, biasanya Sugihartini menabung antara Rp 100 ribu-Rp 200 ribu. Pada tahun 2011 ia mendaftarkan diri ke salah satu Yayasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH ) Al -nayah di Karawang.
Sugihartini (62) warga Cikampek Barat Rt 07/15 Desa Cikampek Barat, Kecamatan Cikampek, Karawang, akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji. Sugihartini, bukanlah orang berada dan berkecukupan secara ekonomi.
Namun berkat kegigihannya perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai tukang pijat keliling dapat menunaikan rukun Islam kelima menghadap Allah ke Baitullah.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
-
Kapan Kartika Putri dan Habib Usman bin Yahya pergi haji? Ini bukanlah kali pertama bagi mereka berdua.
-
Kapan orang naik haji? Melansir dari berbagai sumber, Senin (6/2/23), berikut ulasan selengkapnya untuk Anda mengenai 25 kata-kata naik haji dengan sarat doa dan harapan mulia. Kata-kata Naik Haji 1. Haji adalah ibadah yang tak semua orang memiliki keberuntungan untuk melaksanakannya. Maka dari itu, gunakanlah waktu Anda untuk beribadah secara maksimal. Selamat menunaikan haji.
Diakui Sugihartini, untuk dapat mewujudkan cita-citanya menunaikan ibadah haji, ia harus bekerja keras dan menabung selama 19 tahun lalu atau pada tahun 2000 lalu.
Uang dari hasil jasa pijat keliling, biasanya Sugihartini menabung antara Rp100 ribu-Rp200 ribu. Pada tahun 2011 ia mendaftarkan diri ke salah satu Yayasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH ) Al -nayah di Karawang.
"Alhamdulillah, setelah menabung selama 19 tahun bisa berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci," kata Sugihartini di tempat tinggalnya, Sabtu (20/7).
Sugihartini mengaku berprofesi sebagai tukang pijat digeluti sejak masih remaja atau usia 15 tahun. "Profesi menjadi tukang pijat dilakukan saat masih tinggal bersama orangtua di Solo Jateng," katanya.
Sebetulnya, kata Sugihartini keinginannya menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci bersama suami namun takdir berkata lain suaminya Slamet, meninggal lebih dulu. Niat itulah yang membuatnya mampu menabung menyisihkan uang sedikit demi sedikit. Setelah mendaftar perempuan setengah baya ini semakin giat melunasi ongkos haji dalam delapan tahun belakangan.
Dia juga berjanji setelah selesai menunaikan ibadah haji, tidak akan meninggalkan profesinya sebagai tukang pijat keliling. Hak itu karena berkah menggeluti sebagai tukang urut keliling mampu berangkat ke Tanah Suci.
"Selagi diberi kesehatan dan Ridho Allah, setelah pulang berhaji tidak akan meninggalkan profesi sebagai tukang pijat," ucap Sugiharti.
Baca juga:
Perjuangan Penjual Nasi Uduk di Karawang Hingga Bisa Naik Haji
Pemerintah Dinilai Kecolongan, Operator Asing Bisa Jual SIM Card Haji
Musim Haji 2019, BNI Syariah Target Raup 95.000 Nasabah Baru
Arab Saudi Undang Keluarga Korban Penembakan Selandia Baru Naik Haji
14.736 Jemaah Haji Asal Jateng dan Yogyakarta Masuk Asrama Haji Solo
Cerita Haru Tukang Becak, Petani dan Pemulung Pergi Haji