Tukang Stempel Asal Banjarnegara Ini Akhirnya Naik Haji Tahun Ini, Sudah Menabung sejak 1996
Menabung sejak 1996, pada tahun 2012 mereka berhasil mendaftar sebagai calon jamaah haji.
Menabung sejak 1996, pada tahun 2012 mereka berhasil mendaftar sebagai calon jemaah haji.
Tukang Stempel Asal Banjarnegara Ini Akhirnya Naik Haji Tahun Ini, Sudah Menabung sejak 1996
Niat yang kuat dibarengi dengan tekad yang bulat merupakan senjata yang ampuh untuk mewujudkan mimpi. Hal inilah yang dialami betul oleh pasangan suami istri asal Banjarnegara.
-
Siapa yang menabung selama 22 tahun untuk haji? Mahruf sampai detik ini masih tidak menyangka bisa berangkat haji sebentar lagi. Sebelumnya ia sudah menabung selama 22 tahun sejak 2002 silam dari penghasilannya sebagai penjual gorden keliling.
-
Siapa jemaah haji termuda Bangka Belitung? Salah satu yang membuat haru adalah kisah Inas Syifa yang menjadi calon jemaah haji termuda di Bangka Belitung.
-
Apa gelar yang diberikan kepada orang yang sudah haji? Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing dengan penyebutan gelar Haji atau Hajah. Tidak bisa dipungkiri, masyarakat Indonesia memiliki tradisi memberi gelar 'Haji' atau 'Hajah' di depan nama orang usai menunaikan ibadah Haji.
-
Apa artinya 'haji'? Menurut istilahnya, Haji tak lain berasal dari bahasa Arab 'Hagg' yang berarti berziarah. Maka dari itu, makna haji sendiri yakni merupakan ibadah berupa ziarah yang dilakukan ke Kota Suci Mekkah dalam rangka meningkatkan keimanan dan takwa seseorang terhadap Allah SWT.
-
Kapan orang berhaji? Melansir dari berbagai sumber, Senin (6/2/23), berikut ulasan selengkapnya untuk Anda mengenai 25 kata-kata naik haji dengan sarat doa dan harapan mulia.
-
Kenapa Nenek Ngatemi baru naik haji di usia 99 tahun? Nenek Ngatemi baru bisa menunaikan ibadah haji saat ia menginjak usia 99 tahun.
Meski hanya hidup pas-pasan dengan menjalani hidup sebagai pembuat stempel, Mahrun Suhartin dan istrinya pada tahun ini berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji.
Ia menjadi seorang pembuat stempel sejak tahun 1996 silam di kiosnya di Kompleks Kuliner Banjarnegara.
Upaya Mahrun selama puluhan tahun menyisihkan pendapatannya untuk menabung agar bisa pergi haji berbuah manis.
Sebagai pembuat stempel lokasi usahanya sering berpindah tempat karena digusur.
Hidupnya juga tak mudah. Istrinya divonis mengidap penyakit kista stadium akhir.
Meski dalam kondisi ekonomi yang pas-pasan, namun ia punya niat yang kuat untuk menunaikan ibadah haji. Menabung sejak 1996, pada tahun 2012 mereka berhasil mendaftar sebagai calon jamaah haji. Setelah itu ia harus menanti 12 tahun lagi sebelum dipanggil berangkat haji tahun ini.
“Ingin sekali berangkat ke Tanah Suci. Kuncinya tekad yang bulat. Akhirnya Alhamdulillah kami bisa mendaftar pada waktu itu,” kata Mahrun seperti dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Jumat (10/5).
Sama halnya dengan Mahrun, sang istri, Purwanti, juga punya keinginan yang kuat untuk pergi ke Tanah Suci. Ia pun sudah punya niat dari awal untuk mewujudkan keinginannya.
“Awalnya memang nggak yakin. Tapi pasti ada Allah yang membantu,” kata Purwanti.
Saat ini seluruh perlengkapan ibadah haji telah disiapkan oleh Mahrun dan istrinya. Rencananya mereka berdua akan berangkat ke tanah suci pada tanggal 14 Mei mendatang.
Pasangan suami istri itu berharap bisa dilancarkan untuk menjalani rangkaian ibadah haji di Kota Suci Makkah dan Madinah serta menjadi haji mabrur.