Buah Kesabaran Usai Puluhan Tabung Menabung, Kakek 73 Tahun Pedagang Gorden di Lombok Ini Bisa Naik Haji
Berkat kesabarannya selama bertahun-tahun, ia sebentar lagi bisa melihat Ka'bah secara langsung di usianya yang menginjak usia 73 tahun.
Layaknya sebuah mimpi, seorang kakek berusia 73 tahun di Lombok ini sukses naik haji setelah menabung dan menunggu selama puluhan tahun.
Buah Kesabaran Usai Puluhan Tabung Menabung, Kakek 73 Tahun Pedagang Gorden di Lombok Ini Bisa Naik Haji
Kisah inspiratif datang dari penjual gorden keliling di Lombok yang berhasil menunaikan ibadah haji.
Berkat kesabarannya selama bertahun-tahun, ia sebentar lagi bisa melihat Ka'bah secara langsung di usianya yang menginjak usia 73 tahun.
Dalam cuplikan video dari Liputan6.com pada Senin (6/5), pria bernama Mahruf ini terlihat sangat bahagia dan sumringah setelah dirinya dikabarkan bisa berangkat haji pada tahun ini.
Tak hanya itu, Mahruf sendiri nampak menjajal pakaian dan beberapa atribut lainnya yang digunakan untuk berangkat ke Tanah Suci.
Ia pun tergabung dalam kelompok haji dari daerah Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mendaftar Sejak Tahun 2012
Setiap menunaikan ibadah Haji tentunya menelan biaya yang tidak sedikit dan proses menunggu dalam jangka waktu yang lama.
Mahruf sendiri sudah menyisihkan uangnya untuk bisa berangkat ke Tanah Suci baik itu dari hasil dagangannya maupun uang dari anaknya.
Setelah uangnya terkumpul seluruhnya, Mahruf pun memutuskan untuk mendaftar haji sejak tahun 2012 yang lalu.
Setelah menunggu dan bersabar selama belasan tahun, Mahruf akhirnya bisa berangkat haji.
"Dapat kabar kalau bisa berangkat tahun ini dari menantu saya di sini. Kami terus berkomunikasi, lalu dapat kabar tanggal sekian, oke berangkat," kata Mahruf.
Bangga dan Bersyukur
Mahruf yang kini menjadi calon jemaah Haji tahun 2024 ini merasa bangga dan bersyukur setelah penantian yang cukup lama. Berkat kesabarannya, ia pun akhirnya bisa mendapatkan kabar jika dirinya bisa berangkat ke Tanah Suci.
"Saya bangga dan bersujud syukur atas informasi (berangkat haji) dan sangat haru," lanjutnya
Tak hanya itu, Mahruf juga membeberkan sedikit penghasilan selama dirinya menjadi penjual gorden keliling yang menurutnya tidak tentu. Bahkan terkadang ia justru merugi karena modal dan pendapatannya tidak sesuai.
"Kalau penghasilan engga tentu, ya kadang modalnya 500 tapi dapetnya cuma 150. Banyak juga yang ngebon (ngutang) jadi dibayarnya baru setelah pembeli tersebut gajian," terang Mahruf dikutip dari Liputan6.com (6/5).