![Kisah Pemulung Asal Mojokerto Berangkat Haji Bareng Istri, Sempat Pesimis karena Status Pekerjaan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/3/1717393587944-pb4bef.jpeg)
Kisah Pemulung Asal Mojokerto Berangkat Haji Bareng Istri, Sempat Pesimis karena Status Pekerjaan
Pasutri ini bisa berangkat ke Tanah Suci berkat rajin menabung
Pasutri ini bisa berangkat ke Tanah Suci berkat rajin menabung
Hingga detik ini, Khumaidi Katijan (49), pemulung asal Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, masih tak menyangka dirinya bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji bersama sang istri, Siti Fatimah (45).
Sehari-hari, Khumaidi bekerja sebagai pemulung barang bekas di TPA Karangdiyeng, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
"Dari memulung, saya bisa memperoleh penghasilan seratus ribu atau kalau sedang sepi ya kurang dari seratus ribu per hari,” terangnya, dikutip dari Liputan6.com, Selasa (3/6/2024).
Keinginan mendaftar haji pertama kali datang dari sang istri. Bahkan, saat itu, Khumaidi sempat pesimis karena status pekerjaannya.
"Saya ini cuma pemulung barang bekas, biaya haji kan mahal apalagi kalau berdua,” tuturnya, dikutip dari Liputan6.com.
Meski sempat pesimis, Khumaidi akhirnya bertekad kuat mewujudkan cita-cita sang istri. Setiap hari, ia menabung sebagian besar penghasilannya dari memulung barang bekas.
"Tahun 2011 kebetulan tabungan kami sudah terkumpul 10 juta. Awalnya ingin saya belikan tanah kecil-kecilan, tetapi saya ingat kalau istri ingin berangkat haji. Dibantu dana talangan, akhirnya saya bisa mendaftar haji,” imbuh Khumaidi.
Setelah mendaftar haji, Khumaidi berusaha menabung sebagian besar pendapatannya untuk persiapan dana pelunasan.
Dari penghasilannya, setiap hari Khumaidi menggunakan Rp25 ribu untuk memenuhi kebutuhan makan harian. Sisanya ia tabung untuk biaya pelunasan haji.
Khumaidi dan istrinya sempat mempunyai bisnis membuat batu merah demi mendapatkan penghasilan tambahan. Sayangnya, bisnis ini sudah berhenti semenjak empat tahun lalu karena tanah bahan bakunya habis.
Khumaidi dan Siti Fatimah tergabung dengan kloter 65. Mereka terbang ke tanah suci pada Rabu (29/5/2024) pukul 14.10 WIB.
Khumaidi berdoa supaya anak-anak dan saudara-saudaranya bisa berangkat ke tanah suci seperti dirinya. Dia juga berharap ia dan keluarganya diberikan kehidupan yang berkah oleh Allah SWT.
LS, istri pelaku histeris karena tak menyangka suaminya adalah pelaku pembunuhan
Baca SelengkapnyaJuru parkir ini membuktikan berangkat haji bisa tak hanya bisa dilakukan oleh orang kaya
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka bakar 90 persen dan akhirnya meninggal
Baca SelengkapnyaWaktu luang yang berlimpah merupakan nikmat yang saat ini mereka dapatkan dari hasil jerih payah beternak puyuh
Baca SelengkapnyaDiungkap sang istri, pria berparas tampan itu kerap mendapat hinaan.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Orang Rantai ini menjadi bukti perbudakan pekerja tambang yang ada di Sawahlunto.
Baca SelengkapnyaPendapatannya saat ini jauh lebih sedikit tapi ia mengaku bahagia
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaAksi dilakukan di kantor KPU Makassar untuk menagih janji upah kerja petugas sorlip
Baca Selengkapnya