Perempuan Ini Melahirkan di Ambulans Setelah Ditolak 13 Rumah Sakit di Korea Selatan
Korea Selatan tengah mengalami krisis tenaga medis.

Seorang wanita warga negara Vietnam berusia 31 tahun melahirkan di dalam ambulans di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan, pada Minggu, 16 Maret 2025. Insiden ini terjadi setelah ia ditolak oleh 13 rumah sakit yang berbeda, menggambarkan kondisi krisis kesehatan yang sedang melanda negara tersebut. Kejadian ini mencuat ke permukaan dan menjadi sorotan publik, terutama terkait dengan kekurangan tenaga medis yang semakin parah di Korea Selatan.
Menurut laporan, wanita tersebut pingsan di terminal bandara sekitar pukul 12:20 siang waktu setempat. Petugas layanan darurat segera membawanya ke Rumah Sakit Universitas Inha, namun sayangnya, rumah sakit tersebut menolak untuk menerima pasien tersebut dengan alasan kekurangan dokter kandungan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai aksesibilitas layanan kesehatan bagi warga asing di Korea Selatan.
Setelah upaya membawa wanita tersebut ke Rumah Sakit Universitas Inha, petugas darurat melanjutkan pencarian rumah sakit lain di Incheon, Seoul, dan Provinsi Gyeonggi selama dua jam. Sayangnya, upaya tersebut juga gagal karena kendala bahasa yang menghambat komunikasi mengenai usia kehamilan wanita itu. Seorang juru bicara layanan darurat menjelaskan, "Kami menghadapi banyak kesulitan dalam menjelaskan situasi kepada rumah sakit karena adanya perbedaan bahasa."
Persalinan Darurat di Ambulans
Akhirnya, setelah dua jam pencarian yang melelahkan, persalinan darurat dilakukan di dalam ambulans sekitar pukul 14:33. Wanita tersebut berhasil melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat, meskipun dalam keadaan yang tidak ideal. Setelah proses persalinan, ibu dan bayi yang baru lahir langsung dibawa kembali ke Rumah Sakit Universitas Inha untuk perawatan lebih lanjut.
Kejadian ini jelas mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh sistem kesehatan di Korea Selatan, terutama dalam konteks krisis tenaga medis yang sedang berlangsung. Sejak Februari 2024, dokter-dokter di Korea Selatan telah melakukan aksi mogok sebagai bentuk protes terhadap rencana pemerintah untuk menambah jumlah penerimaan mahasiswa kedokteran. Hal ini semakin memperburuk situasi kekurangan tenaga medis yang sudah ada sebelumnya.

Dampak Krisis Kesehatan di Korea Selatan
Krisis kesehatan yang sedang terjadi di Korea Selatan telah menimbulkan berbagai dampak negatif, tidak hanya bagi warga negara tetapi juga bagi warga asing yang tinggal di negara tersebut. Banyak pasien yang merasa kesulitan untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan, terutama dalam situasi darurat. Insiden wanita Vietnam ini menjadi salah satu contoh nyata dari masalah tersebut.
Sebagian besar rumah sakit yang dihubungi oleh petugas darurat menanyakan tentang usia kehamilan wanita tersebut, yang merupakan informasi penting untuk menentukan apakah mereka dapat menerima pasien atau tidak. Namun, kendala bahasa telah menjadi penghalang utama dalam komunikasi, sehingga menghambat proses penyelamatan. Seorang perwakilan dari layanan darurat menambahkan, "Kami sangat prihatin dengan situasi ini dan berharap ada solusi yang dapat diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan."
Dalam konteks ini, penting untuk meningkatkan kesadaran mengenai isu-isu terkait akses kesehatan, terutama bagi masyarakat asing yang mungkin tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang sistem kesehatan di Korea Selatan. Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya untuk memiliki sistem yang responsif dan inklusif, agar semua orang, tanpa memandang asal negara, dapat menerima perawatan yang mereka butuhkan tanpa hambatan.