Menabung Belasan Tahun, Begini Kisah Haru Tukang Pijat Tunanetra Asal Bali Berangkat Haji
Ada kalanya ia tak bisa menabung karena pasien pijatnya terlalu sedikit
Ada kalanya ia tak bisa menabung karena pasien pijatnya terlalu sedikit
Menabung Belasan Tahun, Begini Kisah Haru Tukang Pijat Tunanetra Asal Bali Berangkat Haji
Setiap tahun, ada banyak kisah inspiratif dari para jemaah calon haji asal Indonesia, terutama mereka yang terdaftar sebagai jemaah haji reguler. Banyak di antara jemaah ini yang rela mengupayakan berbagai hal demi bisa menunaikan ibadah haji.
Kakek Tukang Pijat
Kasiyo bin Joyo Wiono (70), tunanetra tukang pijat asal Bali sangat gembira karena dirinya bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji tahun 2024 ini. Sudah belasan tahun ia menantikan momen ini tiba.
Kemampuannya memijat membuat Kasiyo diterima sebagai PNS di Dinas Sosial Kabupaten Tabanan Provinsi Bali sebagai pelatih pijat tunanetra. Setelah pensiun, sehari-hari Kasiyo bekerja penuh sebagai tukang pijat.
Mengutip Liputan6.com, Kasiyo mengalami kebutaan sejak berusia dua tahun. Tepatnya setelah ia mengalami panas tinggi. Sementara itu, ia sudah menjadi tukang pijat profesional sejak tahun 1975, tak lama setelah lulus sekolah.
"Pada tahun 2011, setelah pensiun, dalam hati saya muncul keinginan kuat untuk berangkat haji. Saya mulai tergerak untuk rutin menabung supaya bisa mendaftar haji,” ujar Kasiyo, Senin (3/6/2024), dikutip dari Liputan6.com.
Rajin Menabung
Kasiyo mendaftar haji reguler pada tahun 2013 silam.
"Jumlah yang saya tabung tidak menentu, patokannya penghasilan pijat dari 1-4 pasien untuk kebutuhan keluarga, lebih dari itu saya sisihkan. Jadi jika satu hari saya dapat 3 pasien, berarti hari itu saya tidak menabung untuk haji,” imbuhnya.
Kasiyo menambahkan, jika sehari ada 6 pasien, penghasilan dari 4 pasien ia gunakan untuk kebutuhan keluarga. Sedangkan penghasilan dari 2 pasien untuk tabungan haji.
Kisah Inspiratif HajiLama Menanti
Setelah menunggu selama 11 tahun, Kasiyo sangat bersyukur tahun ini mendapat panggilan untuk berangkat haji.
"Alhamdulillah, akhirnya cita-cita saya berhaji ke tanah suci bisa terwujud,” tuturnya.
Kasiyo tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 72 bersama jemaah haji Provinsi Bali lainnya. Ia telah terbang ke Tanah Suci pada Jumat (31/5/2024).
Harapan
Kasiyo berharap ia bisa beribadah haji dengan baik dan benar di Tanah Suci.
"Saya berdoa selalu diberi kesehatan dan keselamatan, dan bisa pulang ke Bali menjadi haji yang mabrur,” ungkap ayah tujuh anak ini.
Ia juga berdoa agar istri dan keluarganya memperoleh kesempatan ke berhaji ke Tanah Suci. Mengingat ia belum bisa mendaftar haji bersama sang istri karena keterbatasan uang.