20 Tahun reformasi, PAN sebut demokrasi saat ini sudah kebablasan
20 Tahun reformasi, PAN sebut demokrasi saat ini sudah kebablasan. Eddy menjelaskan, reformasi sebagai pembuka jalan demokrasi membuat siapa pun kini bebas bersuara. Namun celakanya, dengan pesatnya kemajuan teknologi malah berimplikasi pada merebaknya pemberitaan hoaks.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menilai pasca-20 tahun reformasi, demokrasi saat ini sudah kebablasan. Menurut dia, jurang ketimpangan sosial dan ekonomi menjadi penyebabnya.
"Ada hal yang belum kita capai dan malah kebablasan, misal sampai hari ini kami masih lihat jurang ketimpangan, dan masalah terbesar adalah masalah kesenjangan, apa itu ekonomi, sosial, dan lainnya seperti kesenjangan digital di tengah perkembangan teknologi," kata Eddy di Kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Jumat (18/5).
-
Kapan Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi dibentuk? Deklarasi dihadiri sejumlah tokoh antara lain Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, pengamat militer Connie Bakrie, budayawan M Sobary, Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, serta tokoh muda seperti Seno Bagaskoro dan Anggi Pasaribu. F-PDR turut melibatkan elemen masyarakat dari berbagai latar belakang, seperti mahasiswa, buruh, petani, nelayan yang berjuang untuk menegakkan demokrasi dan konstitusi demi Indonesia yang lebih baik di tengah kondisi politik Indonesia makin jauh dari cita-cita reformasi.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Bagaimana cara Partai NasDem memperjuangkan penolakan penunjukan Gubernur Jakarta? Taufik menekankan, Partai NasDem tetap mendorong adanya pemilihan umum kepala daerah di Jakarta. Selain itu, NasDem juga ingin adanya pemilihan wali kota dan anggota DPRD tingkat kota madya di wilayah Jakarta. "Kita menginginkan ada pilkada di tingkat provinsi dan kota madya. DPRD juga ada DPRD kota dan DPRD provinsi. Itu yang terus akan kita perjuangkan pada saat pembahasan tingkat I di Komisi II DPR bersama dengan pemerintah," tegas Taufik.
-
Mengapa Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi dibentuk? Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi ini dibentuk untuk menyikapi Pemilu 2024 yang diduga berjalan dengan penuh kecurangan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pembentukan Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi? Deklarasi dihadiri sejumlah tokoh antara lain Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, pengamat militer Connie Bakrie, budayawan M Sobary, Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, serta tokoh muda seperti Seno Bagaskoro dan Anggi Pasaribu.
-
Siapa yang sedang gencar melakukan renovasi fasilitas publik di Jakarta? Pemprov DKI sedang gencar melakukan renovasi fasilitas publik.
Eddy menjelaskan, reformasi sebagai pembuka jalan demokrasi membuat siapa pun kini bebas bersuara. Namun celakanya, dengan pesatnya kemajuan teknologi malah berimplikasi pada merebaknya pemberitaan hoaks.
"Jadi Ada hal kebablasan misalnya, terkait keterbukaan. Hari ini sangat bebas, bahkan media sosial berkembang pesat itu sudah memberi pemberitaan di luar konteks dan di luar rambu kebenaran, sehingga melahirkan hoaks," kritik Eddy.
Karenanya, lewat refleksi 20 tahun reformasi, PAN ingin mengajak segenap masyarakat mendiskusikan bersama sejauh mana hal tersebut sudah masuk dm berkembang dalam kehidupan berbangsa.
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
PAN gelar refleksi peristiwa 98, perlukah reformasi jilid kedua?
Kader Partai Idaman bisa maju Caleg dengan KTA PAN
Hanura tak risau Partai Idaman gabung PAN
Deklarasi Partai Idaman gabung PAN
Partai Idaman gabung PAN, apa jabatan untuk Rhoma Irama?
Foto salam komando dengan Zulkifli Hasan, Rhoma Irama gabung PAN?