2019, Polri targetkan pengikut ISIS tak ada lagi di Indonesia
Polri mengajak berbagai pihak untuk bekerjasama menangkal pergerakan ISIS di Indonesia.
Polri menargetkan simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sudah tidak ada lagi di Indonesia pada tahun 2019. Sebab pergerakan radikalisme ISIS masuk dalam program penanganan percepatan Polri.
"Kebetulan ini (ISIS) penanggungjawabnya adalah Kabaintelkam, selain Kepala BIN, BNPT, pemerintah juga," kata Kabaintelkam Komjen Djoko Mukti Haryono dalam diskusi bertema 'Efektivitas Pemblokiran Situs Radikal dalam Memerangi Terorisme' di Kampus Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Jumat (10/4).
Dia mengharapkan beberapa pihak untuk bekerjasama menangkal pergerakan ISIS tersebut. Pasalnya, ISIS selalu berkembang atau bertambah jumlah anggotanya.
"Dia (masyarakat) pasti beragam karena memang selalu berkembang, ada yang memang berhenti, bertambah, ada yang pulang dari Suriah dan benar-benar dia bergabung dengan kelompok ISIS yang berperang di sana, atau yang memang berangkat ke sana karena tekanan ekonomi, situasi-situasi seperti ini merupakan yang harus dicermati pemerintah," ujarnya.
"Termasuk bagian-bagian kemarin yang baru pulang dari sana, mereka sebenarnya enggak mau pulang, hartanya sudah dijual semuanya dan enggak mau pulang, akhirnya dibujuk supaya mau pulang ke Indonesia. Sekarang di Pondok Bambu yang 12 orang itu," tambahnya.