2.188 Personel Polresta Tangerang Amankan Pilkades Serentak di 64 Desa
Sebanyak 2.188 personel Polresta Tangerang telah disebar ke sejumlah titik wilayah Kabupaten Tangerang. Mereka akan mengamankan pelaksanaan pilkades yang digelar Minggu (10/10) besok.
Sebanyak 2.188 personel Polresta Tangerang telah disebar ke sejumlah titik wilayah Kabupaten Tangerang. Mereka akan mengamankan pelaksanaan pilkades yang digelar Minggu (10/10) besok.
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro memimpin langsung apel pergeseran pasukan dan mengecek kesiapan akhir personel pengamanan pilkades di Lapangan Maulana Yudha Negara, Puspemkab Tangerang, Sabtu (9/10).
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
"Terutama terkait dengan kekuatan personel, kelengkapan peralatan, sarana prasarana, dan kesiapan," kata Wahyu Sri Bintoro.
Terdapat 77 desa di Kabupaten Tangerang akan melaksanakan pilkades. Dari jumlah itu, 64 desa di 18 kecamatan masuk ke wilayah hukum Polresta Tangerang.
Total terdapat 953 TPS yang harus diamankan. Sementara itu, jumlah pemilih 404.086 orang.
"Maka personel Polri yang ditugaskan pengamanan sebanyak 2.080 personel terdiri dari 700 personel dari Polresta Tangerang, 1.080 personel BKO Polda Banten, dan serta 300 personel Brimobda Banten, dibantu satuan TNI serta linmas," jelas Wahyu.
Dia memaparkan, hal yang perlu diantisipasi di antaranya potensi sabotase, teror bom, perusakan dan pembakaran TPS, pengamanan kotak suara dan surat suara, serta pengamanan sarana prasarana pendukung lainnya.
Aparat keamanan juga mengantisipasi potensi intimidasi kepada panitia, petugas pilkades, dan pemilih yang hendak menggunakan hak pilihnya. Mereka juga mengawasi kemungkinan adanya money politics atau sering disebut dengan istilah "serangan fajar". Selain itu, petugas akan mengawasi kemungkinan adanya pemilih ganda, pemilih yang sah tidak terdaftar, serta penggunaan kartu pemilih milik orang lain.
"Serta provokasi dari oknum-oknum tertentu untuk menggagalkan jalannya pilkades dan potensi-potensi kerawanan yang lain sampai dengan penghitungan suara serta pengiriman kembali logistik ke kabupaten," jelas dia.
Wahyu berharap personel pengamanan peka dan tanggap terhadap gejala-gejala yang muncul serta dapat mengambil langkah-langkah yang cepat, tepat, dan profesional. Seluruh jajaran memiliki tanggung jawab untuk mengawal terselenggaranya pilkades yang aman dan damai.
"Oleh karena itu saya mengajak kepada semua pihak secara tekun dan aktif mengikuti perkembangan situasi dan jangan menganggap remeh masalah sekecil apa pun," tegas Wahyu.
Baca juga:
Kabupaten Tangerang Jadi Prototipe Pelaksanaan Pilkades Era Pandemi Covid-19
Kemendagri Harap Tangerang Jadi Prototipe Pilkades di Masa Pandemi Covid-19
Kemendagri Puji Penerapan Protokol Kesehatan TPS Pilkades di Tangerang
Kapolda Banten Ancam Sanksi Anggota Polisi Tak Netral saat Amankan Pilkades
Percepat Vaksinasi, Dinkes Tangerang Siapkan Gerai Di TPS Pilkades