24 Ambulans dan 1 kontainer siap evakuasi korban Trigana Air
Diketahui, 54 jenazah korban jatuhnya Trigana Air saat ini masih berada di Oksobil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Sebanyak 24 ambulans disediakan oleh Pemerintah Provinsi Papua untuk mengevakuasi korban pesawat Trigana Air yang jatuh di Kabupaten Pegunungan Bintang. Kepala Dinas Kesehatan Papua drg Aloysius Giyai mengatakan, 24 mobil ambulans itu dikoordinir langsung oleh tim pusat krisis (crisis center) Dinas Kesehatan Papua.
"Pada Selasa malam, kami sudah siagakan 24 mobil ambulans keliling di Bandara Sentani, untuk mengevakuasi jenazah korban pesawat Trigana," kata Aloysius, di Jayapura, seperti dilansir antara, Rabu (19/8).
Aloysius mengatakan, tiga unit ambulans yang disiapkan itu dari berbagai rumah sakit yang ada di Jayapura, di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura tiga mobil ambulans, Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebanyak lima mobil ambulans dan dari rumah sakit swasta di Jayapura.
Sedangkan RS Bhayakara Jayapura menyiapkan ambulans serta pihak terakit seperti Basarnas juga menyiapkan mobil ambulana dan jumlah totalnya sebanyak 24 mobil ambulans.
"Saya punya staf dalam tim 'crisis center' yang telah siap 24 jam di Bandara Sentani untuk evakuasi korban, dan mereka rutin memberikan informasi terkini menyangkut kondisi korban ke saya selaku kepala Dinas Kesehatan Papua," ujarnya.
Mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abepura ini menambahkan, peralatan kesehatan penunjang lainnya untuk evakuasi korban seperti hanskul dan lainnya juga sudah siap dan aman. Selain ambulans, Pemerintah Provinsi Papua mengirim satu kontainer ke RS Bhayangkara Jayapura untuk menyimpan jasad korban pesawat Trigana Air yang jatuh di kawasan Pegunungan Bintang Papua.
"Pemerintah Papua telah menyiapkan satu kontainer pendingin untuk menampung jasad korban pesawat Trigana, kontainer itu sudah dikirim ke RS Bhayakara, Selasa(18/8) sore," kata Kabid Dokes Polda Papua, dr Ramon Amiman, di Jayapura, Rabu (19/8).
Sementara, kata dia, meja dan ruangan operasi di RS Bhayakara Jayapura sudah siap untuk digunakan untuk operasi dan otopsi korban pesawat Trigana.
"Kalau meja dan ruangan siap, ada dua ruangan operasi, satu ruangan ada satu meja, satu ruangan lagi ada empat meja operasi, jadi sudah siap," ujarnya.
Lanjut dia, sedangkan RS Bhayangkara hanya memiliki dua buah lemari pendingin, dengan demikian berdasarkan permintaan yang diajukan maka Pemerintah Provinsi Papua telah membantu satu kontainer pendingin untuk menampung korban.
Dia mengatakan, kontainer yang dipebantukan berkapasitas penampungan 100-200 orang, kontainer pendingin itu kapasitasnya cukup besar.
"Sudah ada kontainer pendingin maka untuk evakuasi dan penampungan korban sudah tidak ada masalah," tambah dia.
Sebelumnya, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Bambang Soelistyo mengemukakan 54 jenazah korban jatuhnya pesawat ATR Trigana saat ini masih berada di Oksobil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Komandan Lanud Jayapura Kolonel (Pnb) I Made Susila Adyana Rencana mengatakan, evakuasi 54 jenasah korban jatuhnya Trigana hingga kini masih tertunda akibat cuaca yang tidak bersahabat, baik di Oksibil maupun di lokasi di kawasan Oksobil.
Ke-54 jenazah sudah dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan siap dievakuasi ke Oksibil kemudian dilanjutkan ke Jayapura, kata Adyana.
Pesawat ATR Trigana Air dilaporkan hilang kontak diduga menabrak Gunung Tangok Distrik Okbape Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (16/8). Pesawat dengan pilot Kapten Hasanudin itu, membawa 49 orang penumpang dan lima kru.
Baca juga:
Ini lokasi ditemukan kotak hitam Trigana Air
JK sebut risiko penerbangan tertinggi memang di Papua
Keluarga tunggu kedatangan jenazah Mario, mekanik Trigana Air
Polisi sudah miliki 45 data antemortem korban Trigana Air
Basarnas minta keluarga korban Trigana Air sabar tunggu evakuasi
DVI periksa antemortem korban Trigana di RS Bhayangkara Jayapura
Jonan sebut besok kotak hitam Trigana Air jatuh diserahkan ke KNKT
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Di mana pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini menabrak lereng gunung Kathmandu, Nepal. Sebanyak 113 orang tewas akibat tragedi ini. Dari total penumpang tersebut, 11 penumpang di antaranya berasal dari Amerika Serikat, 17 lainnya dari Jepang, 23 orang dari Nepal, dan 14 orang dari Eropa.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.