3 Kali sudah Anggito Abimanyu mundur dari jabatan
Kemarin, Anggito secara mendadak mengajukan pengunduran diri sebagai dirjen haji.
Anggito Abimanyu memilih mundur dari jabatannya sebagai dirjen penyelenggaraan haji dan umrah kementerian agama. Surat mundur sudah dilayangkan kepada Menteri Agama ad interim Agung Laksono.
"Tadi baru dapat laporan dari Kemenag, bahwa pukul 11 tadi, menerima surat dari bapak Anggito, dirjen haji yang menyatakan beliau mundur sebagai dirjen haji hari ini," kata Agung Laksono di Istana Cipanas, Cianjur, Jumat (30/5).
Agung menambahkan, Anggito ingin fokus menghadapi bila benar tersangkut dalam kasus hukum. "Dengan alasan-alasan yang ada di surat itu, beliau minta persetujuan mundur karena kemungkinan seperti yang diberitakan di media akan menghadapi masalah hukum. Meskipun hal itu belum jelas ada pasal hukum seperti apa, tapi beliau katakan pada saya karena ada masalah hukum sehingga ingin fokus pada itu," tandasnya.
Sementara dalam surat edaran yang disampaikan Kepala pusat informasi dan humas Kemenag RI, Zubaidi Anggito menyampaikan permintaan maaf. "Kepada jemaah haji dan umrah, calon jemaah haji, petugas haji, panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) di pusat dan daerah, serta seluruh stakeholder terkait dengan penyelenggaraan haji dan umrah, Anggito Abimanyu menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan selama memimpin Direktorat Jenderal PHU," demikian tertulis dalam surat itu.
Dalam perjalanan kariernya, pengunduran diri Anggito ini merupakan yang ketiga kalinya. Tentunya dengan beragam alasan. Berikut cerita tiga kali Anggito mundur dari jabatannya seperti dirangkum merdeka.com:
-
Kapan Anang Hermansyah dan Krisdayanti akan bertarung di Pemilu? Krisdayanti diketahui akan kembali bertarung untuk merebut kursi parlemen dalam Pemilu 2024 melalui Dapil Jawa Timur V. Sementara itu, Anang Hermansyah akan berjuang untuk mendapatkan suara di Dapil V Kabupaten Bogor.
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di acara penetapan Prabowo-Gibran? Anies-Cak Imin menjelaskan alasannya menghadiri acara penetepan capres-cawapres terpilih yang digelar KPU. "Ini sebuah proses bernegara dan kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas.
-
Kapan Tora dan Anggi resmi bercerai? Tora dan Anggi diketahui telah resmi bercerai pada 2008 silam.
-
Kapan Anandito dan Anisa dikaruniai buah hati? Menanti buah hati selama 4 tahun usai menikah, terbayar sudah saat dikaruniai bayi kembar ini.
-
Acara apa yang dihadiri oleh Atta Halilintar, Aurel Hermansyah, dan Ameena? Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar telah menjadi salah satu pasangan selebriti yang berpartisipasi dalam meramaikan acara Istana Berbatik pada hari Minggu (1/10) yang lalu.
Mundur dari Kepala BKF Kemenkeu
Karier Anggito dimulai sebagai salah satu staf pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Dia kemudian meniti karier di Kementerian Keuangan selama sekitar 10 tahun sejak awal tahun 2000-an sebagai staf ahli Kementerian Keuangan Bidang Pengembangan Pasar Modal.
Puncak kariernya adalah menjabat sebagai kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) pada 2010, setelah selama 3 tahun menjabat sebagai Plt dia dilantik oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Saat menjadi kepala BKF itulah, Anggito mendapat kabar bahwa Presiden SBY menunjuknya menjadi wamenkeu. Dia akan dilantik bersama Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo, Wakil Mendiknas Fasli Djalal, Wakil Menkes Fahmi Idris, dan Wakil Menhan Sjafrie Syamsoeddin.
Namun, Anggito batal dilantik karena masalah administratif. Saat itu Golongan kepangkatannya tidak memungkinkan dia untuk menduduki jabatan setingkat eselon I. SBY malah menggantikan Anggito dengan Anny Ratnawati.
Bulan Mei 2010, Anggito pun memilih mundur dari Kemenkeu. Dia mengaku akan kembali mengajar di kampus Universitas Gadjah Mada. "Saya kembali ke UGM yang sebetulnya sudah merupakan keinginan saya sejak awal," tutur Anggito.
Mundur sebagai dosen UGM
Anggito kemudian kembali ke kampus dengan menjadi dosen dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM). Meski begitu, pada Juni 2012, dia diangkat menjadi pejabat Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama.
Yang membuat Anggito mundur adalah kasus plagiasi tulisan yang dialamatkan kepadanya. "Demi mempertahankan kredibilitas UGM, dengan nilai-nilai kejujuran, integritas dan tanggung jawab akademik, saya telah menyampaikan mundur sebagai dosen," kata Anggito dalam Jumpa Pers di Kampus UGM Yogyakarta, Senin 17 Februari 2014.
Anggito mengatakan, pengunduran dirinya terkait dengan artikel opini berjudul "Gagasan Asuransi Bencana" yang ia tulis di harian Kompas pada 10 Februari 2014.
Dia berdalih, ada kesalahan pengutipan referensi dalam dokumen di komputer milik dalam penulisan artikel tersebut. "Telah terjadi pengutipan referensi dalam sebuah folder di komputer pribadi saya yang belakangan diketahui merupakan kertas kerja yang ditulis oleh saudara Hotbonar Sinaga dan Munawar Kasan," kata dia.
Dalam jumpa pers yang juga dihadiri mahasiswa, rektor serta beberapa dosen itu, ia menyatakan menyesal dan memohon maaf kepada seluruh civitas akademika UGM. "Saya mengaku khilaf dan memohon maaf sebesar-besarnya khususnya kepada saudara Hotbonar Sinaga dan Munawar Kasan," katanya.
Mundur dari dirjen haji dan umrah
26 Juni 2012, Anggito menapaki karier barunya di Kementerian Agama. Oleh Menteri Agama Suryadharma Ali, Anggito dipilih menjadi dirjen penyelenggaraan haji dan umroh. Terpilihnya Anggito dinilai tidak biasa karena Kementerian Agama selama ini cenderung mengisi posisi dirjennya dengan pejabat karier.
Suryadharma Ali mengatakan, pihaknya membutuhkan sosok Anggito untuk membenahi penyelenggaraan ibadah haji.
"Pengganti Pak Slamet Riyanto adalah Anggito Abimanyu yang kita kenal memiliki kemampuan yang mumpuni di dalam pengelolaan keuangan, memiliki integritas yang tinggi. Oleh karenanya, saya menemukan orang yang tepat jadi Dirjen Haji," kata SDA ketika itu.
SDA menilai Anggito adalah sosok yang tepat dari sisi kemampuan dan integritasnya untuk memimpin Dirjen Haji dan Umroh. Dia berharap, setelah dipimpin Anggito, pengelolaan haji ke depan bisa lebih baik lagi. "Dan bisa lebih memberikan keuntungan jemaah haji secara keseluruhan," terangnya.
Namun, nasib berkata lain. Suryadharma Ali kemudian menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi haji. Dia sudah mengajukan mundur. KPK sudah menggeledah ruang kerjanya dan ruang kerja Anggito, termasuk menyita handphone Anggito.
Kemarin, Jumat (30/5), Anggito menyatakan mundur karena punya firasat akan tersandung kasus hukum seiring perjalanan kasus korupsi haji. Pengajuan mundur itu telah diterima oleh Menag ad interim Agung Laksono dan Presiden SBY. Karier Anggito sebagai pejabat publik pun berakhir.