Tahi Lalat jadi Petunjuk MR Yakin Anaknya Tertukar Usai Dilahirkan di RS Jakarta Pusat
awal mula timbulnya kejanggalan tumbuh didalam benaknya itu ketika ia melihat bayinya yang kedua kalinya di sebuah ruangan NICU.
Seorang pria berinisial MR (27) menduga bayinya tertukar di sebuah rumah sakit (RS) kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Hal ini setelah ia temukan beberapa kejanggalan pada bayi yang meninggal pada 17 September 2024.
MR menceritakan, awal mula timbulnya kejanggalan tumbuh didalam benaknya itu ketika ia melihat bayinya yang kedua kalinya di sebuah ruangan NICU.
Namun, ia lebih dulu melihat bayinya ketika baru lahir pada 16 November 2024. Saat itu, ia diminta untuk mengumandangkan adzan kepada anaknya. Sayangnya baik MR dan istrinya tidak diizinkan melihat bayi mereka setelah proses persalinan cesar.
"Iya tanggal 16. Ya abis itu ya itu di operasi, anak itu lahir gitu dan anak lahir tuh enggak diperlihatin ke ibunya," kata MR saat kepada merdeka.com, Selasa (10/12).
Setelah melahirkan, istrinya ternyata dihampiri oleh seorang pria yang disebutnya sebagai perawat. Ketika itu, istrinya ditanya perihal kelamin hingga panjang dan berat badannya.
"Kan namanya istrinya belum dikasih tahu cewek cowoknya kan istrinya bingung kan nanya. Dia jawabnya juga bingung kan anak dia cewek apa cowok gitu," ujarnya.
"Itu cowok dari pihak rumah sakit nanya ke istri saya. Nanya berat badannya berapa terus dia cewek apa cowok bayinya gitu," tambahnya.
Singkat cerita, setelah anaknya dibawa ke ruang NICU. Ia dikabari jika anaknya membutuhkan oksigen tambahan, apalagi wajah atau muka bayi itu disebutnya membiru.
Sebelum dipasang alat tambahan oksigen, MR diminta untuk menandatangani sebuah surat yang ia tidak baca terlebih dahulu. Setelahnya, ia pun kembali melihat anak itu yang diungkapnya dalam keadaan kritis.
Di sini lah, ia melihat sebuah kejanggalan. Mulai dari wajah yang sebelumnya ia lihat masih merah hingga tidak adanya tahi lahat pada wajah anaknya.
Namun, saat kedua kalinya ia melihat anak tersebut ada tanda tahi lalat pada wajahnya yang disebutnya sudah membiru. Hingga panjang bayi yang berbeda.
"Ya perbedaan pak, kalau anak saya enggak ada tahi lalatnya. Iya betul, enggak ada tahi lalatnya. Iya yang meninggal ada tahi lalat di pelipis kiri, bawah alis kiri," pungkasnya.
Sebelumnya, Seorang pria berinisial MR (27) menduga bayinya tertukar di sebuah rumah sakit (RS) kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Bayi tersebut dalam kondisi meninggal dunia.
MR menjelaskan kronologi bayinya diduga tertukar di rumah sakit tersebut. Semula MR menceritakan, istrinya yang sedang hamil tua mengalami kontraksi pada 15 September 2024. Kemudian, MR membawa istrinya ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta Utara.
Selanjutnya menurut MR, pihak klinik merujuk ke rumah sakit di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
"Dapat rujukan tanggal 15 September 2024 ini, hari Minggu. Saya dirujuk dari klinik karena ini ke rumah sakit Cempaka Putih oleh dokter," kata MR saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (10/12), sebagaimana dikutip Antara.
Temuan Orangtua
Setelah sehari berselang, istri MR meminta agar makam tersebut dibongkar karena ingin melihat jasad anaknya. MR pun meminta izin pada pihak TPU untuk membongkar makam tersebut.
Pihak TPU memberikan izin dengan syarat tidak memviralkan terkait pembongkaran makam tersebut. Setelah dibongkar, MR dan pihak keluarga lainnya kaget melihat kondisi jasad bayi tersebut.Menurut MR, jasad bayi yang ada di dalam kubur itu berbeda dengan apa yang tercatat di rekam medis rumah sakit.
Bayi yang MR kuburkan tingginya sekitar 70-80 centimeter (cm), sementara yang tertulis di catatan medis hanya 47 cm.
Melihat kenyataan tersebut, MR dan pihak keluarga lainnya menduga kalau bayi yang diakuburkan tersebut bukan berumur satu hari, melainkan sudah berbulan-bulan dilahirkan.
"Bayi saya itu panjangnya lebih dari 47 cm. Jadi itu bisa sampai 60-80 cm. Itu bukan bayi satu hari," kata MR.