3 Orangutan tewas terpanggang di Kaltim diduga konflik dengan warga
Ketiga orangutan itu, diperkirakan induk berusia 20-25 tahun, remaja berusia 7 tahun serta bayi berusia 6 bulan.
Lahan warga di Bontang, Kalimantan Timur, yang hangus diduga dibakar warga, ikut menewaskan 3 orangutan dengan cara mengenaskan. Disinyalir tewasnya satwa primata itu sebagai buntut konflik dengan warga sekitar.
Tiga orangutan Kalimantan sub spesies Kalimantan Timur (Pongo Pygmaeuys Morio) tewas terpanggang, Sabtu (20/2) lalu. Berdasarkan hasil pengamatan dari tim satwa balai Taman Nasional Kutai (TNK), ketiga orangutan itu, diperkirakan induk berusia 20-25 tahun, remaja berusia 7 tahun serta bayi berusia 6 bulan.
"Ketiga orangutan itu ditemukan tidak saling berjauhan," kata Kepala Balai TNK Erly Sukrismanto kepada merdeka.com, Minggu (21/2) malam.
Keberadaan jasad ketiganya yang berdekatan, memperkuat dugaan bahwa ketiganya merupakan satu keluarga. Sebab perilaku orangutan, tidak akan lepas dari induknya hingga di usia 7 tahun.
"Jadi diperkirakan oleh tim kami, itu satu keluarga orangutan yang hangus terbakar. Terkepung api, dua anaknya tidak bisa pisah dari induknya," ujar Erly.
Lahan yang hangus, juga diduga kuat lantaran sengaja dibakar. Meski lahan itu ditengarai sebagai lahan menganggur, tidak menutup kemungkinan lahan dibakar disebabkan konflik manusia bersama dengan orangutan yang kerap kali dianggap sebagai hama yang harus dibasmi.
"Iya, tidak menutup kemungkinan, ditengarai terjadi konflik seperti itu. Konflik dan orangutan dianggap sebagai hama," ungkap Erly.
Dugaan menguat bahwa lahan sengaja dibakar, menyusul ditemukannya ban bekas yang turut terbakar, ditemukan petugas balai TNK, usai menyusuri kawasan sekitar.
"Ini cukup buat kita prihatin ya. Seandainya orang yang membakar lahan itu menginformasikan ke kita akan buka lahan dengan bakar lahan, kita sempat mengevakuasi satwanya dulu," jelasnya.
Diketahui, ketiga orangutan itu ditemukan tewas, menyusul foto yang dimuat netizen, di akun jejaring sosial. Petugas balai TNK yang membaca postingan itu, Minggu (21/2) pagi, menindaklanjutinya dengan mendatangi ke lokasi. Kawasan yang terbakar, berdekatan dengan areal hutan lindung Bontang, yang menjadi habitat satwa liar, seperti bekantan, buaya dan juga orangutan.
Balai TNK sendiri bekerjasama dengan Polres Bontang, mengusut kejadian itu, dengan memburu pelaku pembakar lahan. Selain melaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, peristiwa itu juga sudah dilaporkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).