3 Penyebab Suhu Udara Akhir-Akhir Ini Terasa Sangat Panas Padahal Sudah Masuk Musim Hujan
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani mengungkapkan tiga penyebab suhu udara terasa panas belakangan ini.
Suhu udara akhir-akhir ini terasa sangat panas meski sudah memasuki musim hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahkan mencatat, suhu maksimum di Indonesia hari ini mencapai 38,3 Derajat Celcius.
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani mengungkapkan tiga penyebab suhu udara terasa panas belakangan ini.
- Waspada Suhu Panas di Indonesia, BMKG Prediksi Tembus 37 Derajat Celsius
- BMKG Prediksi Potensi Hujan Lebat sampai Penutupan PON Aceh-Sumut, Atlet Diminta Waspada
- Waspada, Prediksi BMKG Sepuluh Daerah Ini Bakal Diguyur Hujan Lebat Disertai Petir
- Suhu Panas di Indonesia Diprediksi hingga Mei 2024, Tembus 37 Derajat Celsius
Pertama, pengaruh cuaca kering. Dia menjelaskan, saat ini wilayah Indonesia termasuk daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami kondisi cuaca yang cenderung kering.
"Minimnya curah hujan menyebabkan kelembapan tanah dan udara rendah, yang pada akhirnya meningkatkan suhu permukaan," jelas Ida kepada merdeka.com, Selasa (29/10).
Kedua, posisi matahari. Dia mengatakan, pada bulan Oktober posisi gerak semu matahari berada cukup dekat dengan wilayah selatan Indonesia.
Hal ini menyebabkan intensitas radiasi matahari yang lebih tinggi, terutama pada siang hari, sehingga suhu permukaan mengalami peningkatan.
Ketiga, pengaruh Siklon Tropis. Menurut Ida, Siklon Tropis Kong-rey yang sedang aktif di sekitar Samudra Pasifik Barat turut memengaruhi kondisi cuaca di sekitar Indonesia.
Siklon ini menarik kelembapan dari wilayah Indonesia, termasuk NTT, sehingga kondisi udara menjadi lebih kering dan suhu lebih tinggi.
Kapan Suhu Panas Menurun?
Ida mengatakan, suhu maksimum ini diperkirakan akan berangsur turun seiring dengan berakhirnya pengaruh Siklon Tropis di sekitar wilayah Indonesia dan dimulainya musim hujan.
Dalam beberapa waktu ke depan, gelombang ekuator Rossby dan nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) negatif diprediksi akan aktif di wilayah Jawa hingga NTT, yang akan meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.
"Dengan mulai turunnya hujan secara konsisten, suhu permukaan akan menurun karena peningkatan kelembapan tanah dan udara," kata Ida.
BMKG mencatat, suhu maksimum terpantau terjadi di 20 wilayah. Kondisi ini berdasarkan pemantauan di stasiun meteorologi.
Berikut data suhu maksimum di 20 stasiun meteorologi yang dilaporkan BMKG:
1. Stasiun Meteorologi Gewayantana 38,3 Derajat Celcius
2. Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Kaharuddin 38 Derajat Celcius
3. Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda 37,7 Derajat Celcius
4. Stasiun Meteorologi Perak I 37,5 Derajat Celcius
5. Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak 37,4 Derajat Celcius
6. Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin li 36,6 Derajat Celcius
7. Stasiun Meteorologi Eltari 36,5 Derajat Celcius
8. Stasiun Meteorologi Mutiara Sis-Al Jufri 35,8 Derajat Celcius
9. Stasiun Meteorologi Juanda 35,8 Derajat Celcius
10. Stasiun Meteorologi Soekarno Hatta 35,4 Derajat Celcius
11. Stasiun Meteorologi H. As. Hanandjoeddin 35,3 Derajat Celcius
12. Stasiun Meteorologi Maritim Tegal 35,2 Derajat Celcius
13. Stasiun Meteorologi Tanah Merah 35,1 Derajat Celcius
14. Stasiun Meteorologi Tebelian 34,8 Derajat Celcius
15. Stasiun Meteorologi David Constatijn Saudale 34,8 Derajat Celcius
16. Stasiun Meteorologi Mopah 34,7 Derajat Celcius
17. Stasiun Meteorologi Kemayoran 34,6 Derajat Celcius
18. Stasiun Meteorologi Andi Jemma 34,6 Derajat Celcius
19. Stasiun Meteorologi Sultan Hasanuddin 34,4 Derajat Celcius
20. Stasiun Meteorologi Maritim Panjang 34,4 Derajat Celcius.