3 PR Besar Soal Alutsista & TNI yang Harus Diselesaikan Menhan Prabowo
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mulai bertugas sejak pekan lalu. Setidaknya ada tiga pekerjaan rumah (PR) besar yang harus diselesaikan Prabowo di Kementerian Pertahanan.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mulai bertugas sejak pekan lalu. Setidaknya ada tiga pekerjaan rumah (PR) besar yang harus diselesaikan Prabowo di Kementerian Pertahanan.
Program pembangunan kekuatan pokok minimum TNI atau Minimum Essential Force (MEF) dimulai sejak tahun 2007 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan berakhir nanti di tahun 2024.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Diharapkan akhir tahun 2019 ini sudah tercapai 72 persen dari seluruh program modernisasi alat utama sistem persenjataan (Alutsista).
Namun ada beberapa pengadaan alutsista yang masih terhambat. Berikut di antaranya:
Sukhoi SU-35
TNI AU berencana menggantikan jet tempur F-5 Tiger yang sudah pensiun dengan Sukhoi SU-35. Indonesia telah membeli 11 Unit Sukhoi seharga USD 1,14 Miliar dengan skema 50 persen uang, dan 50 persen imbal dagang atau barter komoditi. Seharusnya tahun 2019 ini, jet tempur canggih tersebut sudah bisa tiba di Indonesia.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat itu menyebut masih ada kendala imbal dagang dengan Rusia di Kementerian Perdagangan. Menurut Ryamizard, urusan di Kemhan sudah beres.
Sementara itu Kementerian Perdagangan justru mengaku tinggal menunggu pelaksanaan pembelian dari Kementerian Pertahanan soal Sukhoi ini.
Sukhoi SU-35 merupakan jet tempur multiperan generasi 4,5. Dia bisa menjadi andalan TNI AU untuk pertempuran udara ke udara atau melaksanakan misi serangan udara ke darat.
Jet Tempur KFX/IFX
Tahun 2010 lalu, Korea Selatan dan Indonesia sepakat untuk melakukan riset dan mengembangkan sebuah pesawat tempur bersama. Proyek itu dinamakan KFX/IFX.
Pesawat generasi 4,5 ini disebut setara dengan Eurofighter Typoon atau Dasault Rafale. KFX/IFX juga direncanakan lebih canggih dari seri F-16 yang kini sama-sama digunakan oleh AU Indonesia dan AU Korsel.
Pesawat-pesawat tempur ini ditargetkan baru bisa diproduksi massal pada 2026 usai uji coba dan sertifikasi. Sementara jumlah pesawat yang akan diproduksi mencapai 168. Dengan rincian Korea Selatan akan memiliki 120 pesawat terbang dan Indonesia 48 unit.
Namun hingga kini proyek ini beberapa kali terhambat. Selain soal lisensi dari AS, Indonesia juga berencana mengkaji ulang proyek KFX/IFX. Dana yang dikeluarkan Indonesia dalam proyek ini adalah 20 persen dari total riset, atau setara dengan 7,5 miliar USD. Jumlah yang tidak kecil.
"Kita di satu sisi, kita ingin mengurangi sharing KFX. Mengurangi share Indonesia dalam program pembantuan pesawat tempur KFX," ucap Wiranto di kantornya,Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Bagaimana nasib KFX/IFX ini nanti di tangan Menhan Prabowo?
Paham Radikalisme Menyusup ke TNI
Menhan Ryamizard Ryacudu berpesan secara khusus pada Prabowo Subianto untuk menangkal radikalisme. Dia mengatakan persoalan radikalisme merupakan masalah utama yang harus segera diselesaikan Prabowo.
Menurut Ryamizard paham radikalisme merupakan ancaman yang paling berbahaya terhadap ideologi Pancasila. Sejumlah kecil anggota TNI diduga telah terpapar radikalisme.
"Ini paling sangat berbahaya kenapa berbahaya, karena dia akan mengubah ideologi Pancasila. Saya sampaikan pada waktu di Mabes TNI ini sudah terpapar 3 persen. Bayangkan dari jumlahnya berapa banyak, belum PNS apalagi mahasiswa, BUMN sendiri banyak," tutur Ryamizard.
(mdk/ian)