3 Provinsi di Kalimantan siap jadi ibu kota, ini persiapan Kaltim
Tiga provinsi di Kalimantan jadi opsi lokasi ibu kota negara yang baru. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyatakan kesiapannya dan telah menyediakan lahan di Teluk Balikpapan.
Tiga provinsi di Kalimantan jadi opsi lokasi ibu kota negara yang baru. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyatakan kesiapannya dan telah menyediakan lahan di Teluk Balikpapan.
Kepastian kesiapan itu bakal dilaporkan ke Presiden Jokowi yang akan berkunjung ke Balikpapan, Kalimantan Timur, selama dua hari, Kamis (13/7) besok.
"Pemerintah Provinsi Kaltim, siap jadi ibu kota negara Republik Indonesia. Siap dalam arti sebenarnya, untuk sebuah ibu kota negara," kata Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dalam keterangan resminya kepada wartawan, di kantornya, Jalan Gadjah Mada, Samarinda, Rabu (12/7).
Awang menerangkan, Kalimantan Timur punya sejumlah fasilitas penunjang, seperti Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, pelabuhan Kariangau skala internasional, dan pembangunan pelabuhan yang dibangun PT Kereta Api Borneo.
"Kaltim juga punya jalan tol (yang sedang dalam pembangunan) dan proyek kelistrikan," ujarnya.
Awang mempersilakan Bappenas dan DPR RI, datang ke Kalimantan Timur, selain juga mempertimbangkan opsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
"Kaltim juga tidak mau ketinggalan, siap jadi ibu kota negara. Dijamin tidak ada gempa, lokasinya sekitar Balikpapan," sebutnya.
"Pemprov siapkan lahan cukup luas di sekitar teluk Balikpapan, berapapun kebutuhannya. Lahan di Balikpapan, clean and clear, tinggal ditetapkan oleh Bappenas dan persetujuan DPR untuk dimanfaatkan," ungkap Awang.
"Saya ada solusi, pindahnya jangan sekaligus pindah. Para menteri secara bertahap pindah, yang pertama Kementerian ESDM dan Pertamina. Karena di Kaltim, banyak sekali proyek strategis bidang perminyakan dan gas. "Seperti di Balikpapan dan Bontang. Juga pemanfaatan gas untuk industri melalui PLTG, maupun gas rumah tangga. Jadi, kalau Pertamina di Kaltim, lebih mudah berurusan," jelasnya.
Selain itu juga, menurut Awang, kepantasan daerah di Kaltim jadi ibu kota lantaran Kaltim masuk jalur laut strategis dan jalur tol laut mulai dari Surabaya ke Banjarmasin, ke Balikpapan dan ke utara Kalimantan.
"Saya minta ke Bappeda Kaltim, besok akan saya tunjukkan ke Presiden. Pak, ini lahan ibu kota negara. Insya Allah, Presiden akan terima usulan dari saya, sekaligus lahannya," ungkap Awang.
"Jadi, kesiapan bukan omong doang, tidak ada unsur doang, tapi dibuktikan dengan kesiapan. Silakan pusat menimbang apakah Kalsel, Kalteng atau Kaltim," katanya.
Baca juga:
Modal sejarah Sriwijaya, wali kota tawarkan Palembang jadi Ibu Kota
INDEF: Di negara lain, pindah Ibu Kota selesai 10 tahun
Menko Luhut: Di negara maju, kota perdagangan dan ibu kota dipisah
LIPI nilai pindahkan ibu kota dalam dua tahun itu mustahil dan mimpi
Bappenas butuh Rp 7 miliar lakukan kajian pemindahan Ibu Kota
-
Kenapa Palangka Raya gagal jadi Ibu Kota Indonesia? Adapun terdapat beberapa faktor yang menyebabkan Kota Palangka Raya batal jadi ibu kota Indonesia. Pertama karena sebagian besar tanah di sana merupakan daerah gambut, sehingga kualitasnya akan sangat buruk untuk menunjang pembangunan ibu kota pemerintahan juga kebutuhan air. Kemudian, wilayah tersebut juga jauh dari pelabuhan dan harus memutar ke wilayah Sampit, Kalimantan Tengah dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan jarak masing-masing sekitar 4 jam. Pembangunan di Palangka Raya akan memakan banyak biaya, karena proses perkerasan tanah akan dilakukan berulang-ulang dan memakan waktu yang lama, sehingga pembangunan akan banyak yang tertunda.
-
Bagaimana Palangka Raya disiapkan menjadi calon Ibu Kota? Di tahun yang sama, Soekarno semakin optimis dan menggencarkan promosi Palangka Raya sebagai calon ibu kota negara. Keyakinan Soekarno sederhana, karena saat itu Pemerintah Republik Indonesia belum pernah membuat kota sendiri secara mandiri. Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka.
-
Kapan Palangka Raya ditetapkan menjadi calon Ibu Kota? Gagasan ini sebelumnya dilemparkan oleh Presiden Soekarno pada 1950-an lalu. Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
-
Siapa yang menginginkan Palangka Raya jadi Ibu Kota? Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
-
Siapa yang menganiaya ibu kandungnya di Pekanbaru? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Apa saja yang dibangun di Palangka Raya sebelum batal jadi Ibu Kota? Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka. Beberapa bangunan yang didirikan di antaranya pusat kota seluas 10 x 10 kilometer persegi, gedung perkantoran, perumahan pegawai, sekolah, poliklinik, rumah sakit, pasar, hotel, dan pembangkit listrik.