3 WNA Uzbekistan Tembak Petugas Imigrasi dan Densus hingga Tewas Ditetapkan Tersangka
Polisi memastikan bakal memproses pidana WNA asal Uzbekistan berinisial IM dan MR, yang diduga melakukan penyerangan terhadap petugas Imigrasi dan Densus 88 antiteror Polri di kantor Imigrasi, Jakarta Utara. Satu pelaku diantaranya yakni BA meninggal dunia.
Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri telah menetapkan tiga orang WNA Uzbekistan menjadi tersangka, atas penyerangan terhadap petugas Imigrasi dan Densus. Ketiganya itu yakni BA alias JF (32), OMM alias IM (28) dan MR (26).
"Sudah (tersangka 3 WNA Uzbekistan)," kata Juru Bicara Densus 88 antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, Kamis (13/4).
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana adenovirus menyebar? Adenovirus menular melalui batuk, bersin, kontak langsung dengan penderita, atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus. Adenovirus juga dapat menyebar melalui feses penderita, misalnya saat mengganti popok.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
Polisi memastikan bakal memproses pidana WNA asal Uzbekistan berinisial IM dan MR, yang diduga melakukan penyerangan terhadap petugas Imigrasi dan Densus 88 antiteror Polri di kantor Imigrasi, Jakarta Utara. Satu pelaku diantaranya yakni BA meninggal dunia.
"(Pidana pembunuhan) Pasti di Indonesia, kita akan melakukan tindakan yang kita pandang perlu dan kita pandang adil untuk kepentingan warga negara Indonesia yang sudah jadi korban dari tindakan mereka ini," kata Juru Bicara Densus 88 antiteror Polri Aswin Siregar kepada wartawan, Selasa (11/4).
Lalu, saat disinggung apakah mereka tetap akan dilakukan deportasi. Mengingat untuk kasus penyerangan yang menewaskan satu orang petugas akan diproses di Indonesia, ia belum mengetahui kapan hal itu akan dilakukan.
"Saya sendiri belum mendapatkan jadwalnya ya, belum ada jadwal pendeportasian yang bersangkutan baik dari kedutaannya atau pun Imigrasi. Sehingga penyidikan ini harus jalan terus, nanti kita akan lihat," tegasnya.
"Karena ini saya kira akan melibatkan kerja sama yang intens dari beberapa pihak yakni Densus, kemudian Imigrasi, mungkin kedutaan mereka, kementerian terkait lagi yang lain yang akan membicarakan ini. Saya belum bisa jawab semua, perkembangannya akan kita update," katanya.
Kabur dari Kantor Imigrasi
Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri bersama Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara, telah mengamankan empat orang Warga Negara Asing (WNA) asal Uzbekistan pada 24 Maret 2024. Mereka diketahui atas nama inisial BA alias Jf (32), OMM alias IM (28), BKA (40) dan MR (26).
Usai diamankan petugas dan ditempatkan di ruang detensi kantor Imigrasi Jakarta Utara, ternyata tiga WNA tersebut melarikan diri pada 10 April 2023, sekira pukul 04.00 Wib. Dalam proses pelarian itu, BA, IM dan MR melakukan penyerangan terhadap petugas jaga dengan pisau yang didapatnya dari dapur.
"Keempat WNA Uzbekistan tersebut titipkan di kantor Imigrasi dalam rangka menunggu proses pendeportasian untuk kembali ke Negara asalnya. Kemudian pada 10 April 2023 sekitar pukul 04.00 Wib," kata Juru Bicara Densus 88 antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Selasa (11/4).
"Kalau sekarang Ramadan jelang persiapan sahur, WNA ditempatkan di ruang detensi tersebut melakukan penyerangan terhadap petugas Imigrasi dan anggota Densus yang bertugas di kantor tersebut," sambungnya.
(mdk/rhm)