4 Cerita pedagang beras berbahan plastik di Bekasi
Menurut pedagang, beras ini berasal dari Karawang dengan merek Straramos.
Warga Bekasi, Jawa Barat, Dewi Setiani merasa resah ketika memakan beras yang dibelinya. Bentuk hingga rasa beras tersebut aneh karena seperti plastik.
Dewi membeli persediaan beras di Pasar Mutiara Gading Timur, Bekasi untuk diolah menjadi nasi uduk. Menurut pedagang, beras ini berasal dari Karawang dengan merek Straramos.
Seketika temuan ini membuat geger lingkungan tempat tinggal Dewi. Disperindag kota Bekasi menggelar inspeksi mendadak (sidak) terhadap sejumlah pedagang beras.
Polisi turun tangan membawa pedagang S untuk dimintai keterangan. Polisi kini tengah menelusuri asal usul beras tersebut.
Berikut cerita beras berbahan plastik:
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Dimana saja lokasi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang menjadi polutan utama di udara Jakarta saat ini? "Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11.9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan situs IQAir tersebut.
Pedagang mengaku beras berbahan plastik dari Karawang
Pedagang S mengaku bahwa dirinya mengenal Dewi sebagai pelanggan. Namun dia belum pernah menerima keluhan mengenai beras yang dia jual.
"Ibu Dewi yang jual nasi uduk? Iya saya tahu dia sering beli beras di sini. Ya belinya yang ini," ujar S ketika ditanya oleh Kabid Disperindag, Herbert Panjaitan sambil menunjukkan beras seharga Rp 8.000, di Pasar Mutiara Gading Timur, Bekasi, Selasa (19/5).
Ketika disinggung isu beras plastik, S mengaku baru mengetahuinya tadi malam melalui media sosial. Sementara itu, mengenai beras palsu yang dijualnya, S mengaku tidak mengetahui hal tersebut, karena dia adalah orang ketiga.
"Saya membeli beras ini juga dari penjual di Duren Jaya, dan yang di Duren Jaya itu yang memasok beras dari pabriknya langsung di Karawang. Jadi saya enggak tahu beras ini asli atau palsu," imbuh S.
Polisi periksa pedagang beras berbahan plastik
Menindaklanjuti dugaan adanya beras palsu dari plastik, Kepolisian Sektor (Polsek) Bantargebang memeriksa pedagang beras di Pasar Mutiara Gading Timur. Selain pedagang berinisial S itu, polisi juga mencatat nama pegawai yang bekerja di toko tersebut.
Pantauan merdeka.com, sempat terjadi adu pendapat antara polisi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi Kota Bekasi (Disperindag) karena pengamanan tersebut belum waktunya dilakukan. Sebab, belum ada bukti-bukti bahwa beras tersebut benar mengandung bahan sintetis.
Meski begitu, polisi tetap membawa S ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. S sendiri tidak melawan saat petugas membawanya, bahkan dia mengizinkan pihak Disperindag untuk mengambil sampel dari beras tersebut. Sedangkan toko beras milik S ditutup selama berlangsungnya pemeriksaan.
Sebelumnya, Disperindag kota Bekasi menggelar inspeksi mendadak (sidak) terhadap sejumlah pedagang beras. Tindakan ini dilakukan usai terungkapnya beras palsu berbahan plastik.
Disperindag sidak pedagang beras
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Bekasi melakukan survei terkait isu adanya beras palsu yang terbuat dari plastik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran dari isu tersebut.
"Kami menerima laporan Polsek Mustika Jaya bahwa ada peredaran beras dari bahan sintetis, makanya hari ini kami langsung survei," ujar Kepala Bidang Disperindag, Herbert Panjaitan, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/5).
Herbert menjelaskan bahwa pihaknya akan mengambil sampel untuk kemudian di uji laboratorium untuk melihat apa ada kandungan sintetis di dalam beras tersebut. Untuk uji lab ini, Disperindag akan bekerjasama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Lebih lanjut Herbert mengatakan hasil laboratorium akan diketahui dalam tiga hari. Jika dalam hasil lab ditemukan kandungan sintetis, maka kasus ini akan merambah ke proses pidana.
"Kalau masalahnya hanya ada kutu atau batu itu hal yang biasa karena proses alam. Tapi kalau sudah ada kandungan bahan sintetis itu sudah mengarah pidana," imbuh Herbert.
Pembeli yakin pedagang S hanya korban
Munculnya isu beras palsu berbahan plastik membuat Polisi Sektor Bantar Gebang, Bekasi Timur membawa pedagang S untuk dimintai keterangan. Tindakan tersebut sontak membuat masyarakat sekitar terkejut.
Dalam kesehariannya, S dikenal sebagai pedagang yang baik dan ramah. Hal ini diakui oleh Yana, salah satu pedagang di Pasar Mutiara Gading Timur, Bekasi yang juga merupakan pelanggan S.
"Dia (pedagang S) itu orangnya baik, ramah, dan pelayanannya juga bagus. Banyak yang beli beras di dia. Pedagang-pedagang di sini juga pada beli beras di dia. Makanya saya kaget pas ada ini (sidak)," ujar Yana, Selasa (19/5).
Di sisi lain, saudara S, Jani Tarigan juga merasa terkejut. Menurutnya, S tidak bersalah dam kasus ini.
"Kalau memang terbukti beras itu plastik, maka dia juga jadi korban. Karena dia juga tidak tahu apakah beras itu asli atau palsu. Dia juga cuma beli di orang lain bukan langsung dari pabriknya. Kalau dia tahu itu palsu tidak akan dia jual itu," jelas Jani ketika diwawancara terpisah.