4 Cerita pelayanan terganggu gara-gara dokter mogok
Menurut Rieke, para dokter dapat dikenakan sanksi karena dianggap lalai menjalankan tugas dan fungsinya.
Aksi mogok dokter serentak digelar di berbagai kota sebagai bentuk solidaritas terhadap dr Dewa Ayu Sasiary Prawani. Oleh Mahkamah Agung (MA) dr Ayu dihukum 10 bulan penjara karena melakukan praktik hingga pasien meninggal dunia.
Aksi tersebut tentu berdampak pada pelayanan. Di sejumlah tempat para pasien kecewa karena merasa ditelantarkan. Warga menilai seharusnya bentuk protes tak dilakukan dengan menggelar aksi.
Anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka juga mengkritik aksi para dokter. Menurutnya, para dokter dapat dikenakan sanksi karena dianggap lalai menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelayan kesehatan masyarakat.
Menurut Rieke, para dokter yang melakukan demonstrasi dapat melanggar UU Kesehatan. Karena aksi itu, para demonstran bisa dipidanakan dan denda Rp 200 juta.
"Satu sisi lainnya, hak kesehatan adalah hak setiap orang yang juga merupakan hak konstitusi. Hak pasien bahkan secara jelas telah dijamin dalam UU No 26 tahun 2009 tentang Kesehatan," tegas dia.
Berikut cerita terganggunya pelayanan karena aksi para dokter:
-
Siapa yang melaporkan klinik terkait dugaan malapraktik? Keluarga Nanie Darham melaporkan klinik terkait dugaan malapraktik setelah melihat kejanggalan dalam kematiannya.
-
Apa profesi Putra Dokter Boyke, Dhitya Dian Nugraha? Mengikuti jejak sang ayah, Dhitya merupakan alumnus Universitas Indonesia. Namun, perjalanan akademisnya tidak berhenti di sana. Ia melanjutkan pendidikannya di luar negeri, tepatnya di Universiteit Leiden, Belanda, dari tahun 2017 hingga 2020 dengan mengambil jurusan psikologi.
-
Di mana Dokter Lo dirawat? Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Apa saja layanan medis yang dilayani oleh Dokter Terawan? "Prof Terawan Hanya melayani Tindakan Digital Substraction Angiography (DSA), dan Immunotherapy Nusantara," kata Okta.
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
Penderita tumor ngamuk tak dilayani
Seorang pasien penderita tumor mengamuk saat ratusan dokter di Surabaya, Jawa Timur menggelar aksi solidaritas profesi dan menolak kriminalisasi dokter serta melakukan doa bersama di halaman RSUD dr Soetomo, Rabu (27/11).
Pasien laki-laki yang diketahui bernama Uli Agus itu, marah-marah di depan para dokter dan mengaku tidak mendapat pelayanan di RSUD dr Soetomo.
Melihat aksi marah-marah Uli itu, seorang dokter mendekatinya, dan memintanya untuk tenang. Pasien penderita tumor itu tidak menyadari, hari ini para dokter di rumah sakit seluruh Indonesia tengah melakukan aksi solidaritas.
Awal mula insiden kecil itu terjadi, saat Uli masuk melalui loket poliklinik. Dia tidak menjumpai staf RSUD dr Soetomo. Padahal, hari-hari biasa, dia banyak menjumpai karyawan dan dokter di sana. Karena tak menjumpai satu orang pun, si pasien itu berjalan keluar dan menghampiri kerumunan dokter untuk melayangkan komplain.
Beruntung, beberapa polisi yang tengah berjaga-jaga langsung membawa Uli masuk ke dalam rumah sakit. Dan oleh beberapa dokter lainnya, Uli dibimbing menuju ke ruang poli agar segera dilayani. Mendapat perlakuan khusus, Uli justru menolak dan meminta semua pasien juga mendapat pelayanan yang sama.
Penderita jantung dicuekin
Aksi mogok juga dilakukan dokter di Medan, Rabu (27/11). Pasien yang ingin berobat atau memeriksakan kesehatannya harus kecewa karena tidak dilayani.
"Saya datang jauh-jauh dari Lubuk Pakam untuk kontrol penyakit jantung. Sesudah masuk, dokternya bilang maaf ya Pak hari ini kami tidak memberi pelayanan," kata Khairuddin, seorang pasien di RSU Pirngadi Medan.
Pria yang merupakan PNS Pemprov Sumut ini mengaku sangat kecewa dengan sikap para dokter. Mereka merasa dikorbankan hanya karena dokter protes dengan putusan hukum.
"Kejadiannya kan di Manado, biarlah diselesaikan, tapi jangan merugikan orang lain, apalagi kami kan dijamin asuransi kesehatan. Protes boleh saja, tapi menurut saya ini kan sudah melanggar sumpah dokter ini," ucap Khairuddin.
Kontrol kesehatan dokter tidak ada
Pasien di RSU Pirngadi Ernatus Sitorus kecewa karena sudah datang jauh-jauh tetapi tidak mendapat pelayanan. Padahal kemarin dokter yang menyuruhnya kembali untuk cek kesehatan.
"Iya saya kecewalah, menurut saya ini tidak manusiawi. Yang salah harus disalahkan, yang benar dibenarkan, tapi orang lain jangan dikorbankan," kata Ernatus yang mengaku sebelumnya diminta datang untuk kontrol kesehatan hari ini.
Sementara itu, Kabag Humas RSU Pirngadi Edison Perangingangin mengakui para dokter di rumah sakit itu memang ikut mogok seperti di daerah lain. "Kita tidak menggunakan istilah mogok, tapi aksi solidaritas, karena empati atas kejadian di Manado," ucapnya.
Dia mengatakan, poliklinik tetap dibuka. Namun, dia tidak membantah jika para dokter menolak memberi pelayanan. "Kalau ada yang emergensi, kita alihkan ke UGD, di sana dokter tidak boleh mogok. Bahkan tadi ada pembedahan," ucapnya.
Mengenai dokter yang hadir tapi tidak memberikan pelayanan, manajemen RSU Pirngadi tidak bisa berbuat banyak, meski seluruh dokter itu adalah PNS. "Namanya aksi solidaritas, dan ini berlangsung nasional," sebutnya.
==
Keluarga pasien sesalkan aksi mogok dokter
Aksi mogok yang dilakukan seratus lebih tenaga dokter di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu, menuai kecaman, terutama dari masyarakat dan keluarga pasien.
"Sangat disayangkan, karena dokter ini seharusnya mengedepankan fungsinya dalam hal pelayanan pasien. Bukan malah mogok kerja seperti ini," kritik Muanam, salah seorang keluarga pasien rawat jalan di RSUD dr Iskak, Tulungagung, Rabu.
Penyesalan maupun kecaman juga dilontarkan sejumlah pasien maupun keluarga pasien, setelah mereka mengetahui seluruh poliklinik di RSUD dr Iskak dinyatakan ditutup sehari ini, karena alasan aksi solidaritas keprihatinan atas pemenjaraan dokter spesialis kandungan RSP Manado, dr Dewa Ayu Sisiary Prawani oleh Kejaksaan Manado.
Beberapa pasien bahkan ada yang mencoba klarifikasi ke staf kesehatan di ruang poli RSUD, namun sebagian mengaku hanya diberitahu jika dokter sedang tidak melakukan layanan kesehatan.
"Apapun alasannya, tidak pantas dokter melakukan (aksi) mogok kerja. Mereka digaji mahal pakai uang negara yang berasal dari pajak masyarakat, pasien juga masih membayar, diberi tunjangan tinggi, dan masih mogok itu memalukan," kecam Ny Us, warga Kelurahan Jepun, Tulungagung.
Baca juga:
Mereka dukung dokter malapraktik dipidana
Ini kasus dokter dipidana karena malapraktik
Kejagung tetap minta dokter Ayu dkk dicegah ke luar negeri
5 Alasan versi dokter, dr Ayu dkk tak bisa dipidana
Pasien kecewa, sudah bukaan ketujuh hanya diperiksa sekali