Mengenal Sosok Low Siaw Ging, Dokter Dermawan dari Kota Solo yang Meninggal di Usia 89 Tahun
Selama menjadi dokter, ia sering menyisihkan uang pribadinya untuk biaya berobat pasien yang tidak mampu.
Selama menjadi dokter, ia sering menyisihkan uang pribadinya untuk biaya berobat pasien yang tidak mampu.
Mengenal Sosok Low Siaw Ging, Dokter Dermawan dari Kota Solo yang Meninggal di Usia 89 Tahun
Pada Selasa (9/1), dr. Lo Siaw Ging asal Kota Solo, Jawa Tengah, meninggal dunia di usia 89 tahun. Semasa hidupnya, dr.Lo Siaw Ging merupakan sosok yang disegani. Tak hanya sebagai dokter, dia juga terkenal sebagai sosiawan.
-
Apa yang terjadi pada Dokter Lo? Dokter Lo keadaannya memang kurang baik. Kamis (21/12/2023) pekan kemarin saya sempat besuk beliau ke rumahnya,' ujar Sumartono, Senin (25/12).
-
Di mana Dokter Lo dirawat? Ia juga membenarkan jika sebelumnya ramai beredar informasi melalui WhatsApp bahwa dokter Lo dikabarkan sudah meninggal dunia. 'Dokter Lo keadaannya memang kurang baik. Kamis (21/12/2023) pekan kemarin saya sempat besuk beliau ke rumahnya,' ujar Sumartono, Senin (25/12).
-
Kapan Soe Hok Gie meninggal? Detik-detik meninggalnya Soe Hok Gie terjadi pada tanggal 16 Desember 1969 di Gunung Semeru, Jawa Timur.
-
Dimana Sie Kong Lian meninggal? 'Kemudian engkong (Sie Kong Lian) beli rumah di Senen Raya No. 40 dan meninggal di sana,' kata Leny, mengutip YouTube Refleksi DAAI TV.
-
Kapan Dokter Lo dirawat di rumah sakit? Namun hari berikutnya Jumat, (22/12) Sumartono mendapat kabar dari drg. Haryani, Supervisor Marketing RS Kasih Ibu Solo, bahwa Dokter Lo di rawat di RSKI.
-
Apa profesi dokter Soebandi sebelum gugur? Raden Mas (RM) Soebandi merupakan seorang dokter sekaligus pejuang kemerdekaan Indonesia pada era Agresi Militer I dan Agresi Militer II.
Dokter Lo, sapaan akrabnya, terkenal sebagai dokter yang merawat dan mengobati pasien tanpa menetapkan tarif. Bahkan sebagian besar pasien yang tidak mampu tidak dibebani biaya pengobatan.
Selain itu, diagnosanya akan suatu penyakit yang dialami pasiennya begitu akurat.
Lantas seperti apa sosoknya?
Lo Siaw Ging lahir di sebuah keluarga pengusaha tembakau. Kedua orang tuanya memberi kebebasan bagi anak-anak mereka untuk memilih masa depan mereka sendiri.
Setelah lulus SMA, Lo menyatakan ketertarikannya untuk belajar pengobatan kepada orang tuanya. Ayahnya, Lo Ban Tjiang, memberi nasihat kalau menjadi dokter dan berbisnis merupakan dua hal yang harus dibedakan.
Perbedaannya, menjadi seorang dokter tidak seharusnya hanya mengejar pendapatan materi karena tugas utama mereka adalah menolong orang-orang yang membutuhkan.
“Siapapun yang datang kemari, miskin atau kaya, layak memperoleh pelayanan yang memadai. Menolong orang seharusnya jangan dengan diskriminasi dan seluruh pekerjaan harus dikerjakan dengan kesungguhan. Profesi penyembuhan adalah menolong orang sakit, bukan menjual obat,”
kata Lo pada suatu kesempatan, mengutip dari Wikipedia.
Lo Siaw Ging menjadi dokter pada tahun 1963 dan bekerja di poliklinik Tsi Sheng Yuan milik dokter Oen Boen Ing, atau lebih terkenal dengan nama Dokter Oen. Selama 15 tahun bekerja di rumah sakit itu, Dokter Lo banyak belajar dari Dokter Oen.
Saat menjalani praktik, Dokter Lo sering membayar sendiri biaya pengobatan pasien yang benar-benar tidak memiliki uang. Bahkan ia sengaja menyediakan dana pribadi untuk keperluan rawat pasiennya yang sakit parah.
“Aku tahu mana pasien yang mampu membayar dan mana yang tidak. Mengapa mereka wajib membayar biaya pengobatan dokter jika nantinya mereka tidak dapat membeli beras? Kasihan anak-anak mereka jika sampai kekurangan makan,” kata Dokter Lo.
Pada saat terjadi kerusuhan Mei 1998, dokter Lo tetap membuka praktik meskipun tentara hendak mengungsikannya ke tempat yang aman.
Bahkan ia tetap membuka praktik di rumahnya sehingga rumahnya tetap dijaga para tetangga sekitarnya.
Pada Selasa (9/1) pukul 14.30 WIB, Dokter Lo meninggal dunia di RS Kasih Ibu pada usianya yang mau menginjak 89 tahun. Kabar itu disampaikan oleh Pelaksana Harian Ketua PMI Surakarta Sumartono Hadinoto.
Sumartono mengatakan, Dokter Lo merupakan sosok yang sangat dikenal masyarakat Kota Solo dan sekitarnya. Apalagi dia begitu totalitas dalam menjalankan profesinya sebagai dokter hingga akhir hayatnya.
“Selama aku masih cukup kuat, aku tidak berpikir untuk pensiun. Seorang dokter hanya akan pensiun jika sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Pelayananku memberiku kepuasan yang tidak dapat dibeli dengan uang,”
kata Dokter Lo pada suatu kesempatan, mengutip dari Wikipedia.org