Miris Lihat Kesengsaraan Rakyat di Berbagai Daerah, Dokter Ini Memutuskan Beri Pengobatan Gratis untuk Pasiennya
Semasa hidupnya, dokter ini menaruh perhatian penuh pada masalah-masalah sosial masyarakat
Semasa hidupnya, dokter ini menaruh perhatian penuh pada masalah-masalah sosial masyarakat
Miris Lihat Kesengsaraan Rakyat di Berbagai Daerah, Dokter Ini Memutuskan Beri Pengobatan Gratis untuk Pasiennya
dr. Soetomo lebih dikenal sebagai sosok yang berkiprah pada bidang pergerakan politik dan pendidikan. Statusnya sebagai dokter justru tak banyak dibicarakan orang. Padahal konstribusi dr. Soetomo di bidang kesehatan juga luar biasa.
-
Dimana dr. Soetomo bertugas sebagai dokter? Selanjutnya, ia bekerja sebagai dokter pemerintah di berbagai daerah di Pulau Jawa dan Sumatera.
-
Kenapa Padmosantjojo melakukan operasi secara gratis? Menariknya, Padmosantjojo tidak menarik biaya sepeser pun kepada kedua orang tua sang bayi atas keberhasilan operasi pemisahan kepala yang ia lakukan bersama timnya.
-
Kenapa Sido Muncul memberikan operasi gratis? 'Ketika mengalami bibir sumbing, perasaan masyarakat seolah-olah dunia runtuh, maka itu pada kesempatan ini, saya berterima kasih kepada Rotary Club of Semarang yang aktif sekali membantu,' ujarnya. 'Tentu ini suatu hal besar bagi pasien yang anaknya menderita bibir sumbing, karena saya tidak bisa membayangkan masa depan anak-anak yang bibirnya sumbing, tapi dengan adanya operasi ini mereka bisa tersenyum kembali, sehat, percaya diri, dan 60 anak ini ada yang bisa menjadi gubernur, bupati, atau dokter,' jelas Irwan.
-
Dimana penderita TBC bisa berobat gratis? Untuk berobat, penderita bisa ke puskesmas tanpa dipungut biaya, maupun ke rumah sakit dengan layanan BPJS Kesehatan.
-
Kenapa dr. Soetomo dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
-
Bagaimana F.X. Sudanto membantu pasien tak mampu? Jika pasien tidak memiliki uang, Sudanto tidak menarik bayaran, bahkan membantu membelikan obat.
Kesengsaraan Rakyat
Lulus pendidikan dokter dari STOVIA, pada tahun 1917 Soetomo pulang ke kampung halamannya di Ngepeh, Kabupaten Nganjuk.
Beberapa saat kemudian, ia memulai kariernya sebagai dokter di Semarang. Kemudian, dipindahkan ke Tuban, lalu ke Lubuk Pakam dan terakhir di Malang.
Mengutip situs resmi Dispusip Pekanbaru, selama berpindah-pindah tempat bertugas. Seotomo menyaksikan kesengsaraan rakyat hampir di segala penjuru wilayah Indonesia.
Dokter Spesialis
Mengutip Instagram @musea.surabaya, Soetomo merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin. Ia punya kontribusi besar menangani wabah lepra di Kota Surabaya dengan memberikan pengobatan gratis di kliniknya.
Saat itu, dr. Soetomo meminta masyarakat pribumi yang tidak mampu membayar biaya pengobatan di Rumah Sakit Umum Simpang/Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (sekarang Delta Plaza), menuju kliniknya di Simpang Dukuh 12 untuk mendapatkan pengobatan gratis.
Soetomo dikenal sebagai dokter yang berjiwa sosial. Ia tidak menetapkan tarif khusus kepada para pasiennya. Caranya dengan meletakkan kotak untuk pembayaran sukarela.Sementara itu, pasien yang tidak mampu dibebaskan dari pembayaran. Bahkan, dokter Soetomo memberi mereka uang untuk membeli obat.
Tingginya rasa empati pada diri Soetomo membuat ia bersedia membantu siapapun yang membutuhkannya.
Jurnal Kesehatan
Selain mengobati orang, Soetomo juga menerbitkan buku atau jurnal medis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Surabaya tentang bahaya penyakit kulit dan kelamin.
Kumpulan jurnal kesehatan yang di tulis Soetomo dan asistennya Soetopo mengenai perjuangan melawan penyakit Lepra tersebut kini jadi koleksi di Museum dr. Soetomo Surabaya.