Sosok Padmosantjojo Dokter yang Berhasil Lakukan Operasi Bayi Kembar Siam Pertama di Indonesia, Tak Tarik Biaya Sepeser pun dari Pasien
Kini bayi kembar itu sudah tumbuh dewasa, dan menjadi orang sukses di bidangnya masing-masing.
Operasi itu menjadi maha karya sang dokter.
Sosok Padmosantjojo Dokter yang Berhasil Lakukan Operasi Bayi Kembar Siam Pertama di Indonesia, Tak Tarik Biaya Sepeser pun dari Pasien
37 tahun silam, Padmosantjojo mengambil keputusan besar untuk melakukan operasi pertama terhadap bayi kembar siam kelahiran Riau, Yuliana dan Yuliani. Momen itu jadi salah satu hal terpenting dalam hidupnya sebagai seorang dokter.
-
Siapa yang melakukan operasi? PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk melalui produk unggulannya Suplemen Kesehatan Kuku Bima bekerja sama dengan Rotary Club of Semarang Bojong menyalurkan bantuan sosial operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis untuk bayi dan anak-anak yang dilaksanakan pada 24-27 Januari 2024 di RS Katholik Marianum Halilulik, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
-
Kenapa dr. Soetomo mengobati gratis? Saat itu, dr. Soetomo meminta masyarakat pribumi yang tidak mampu membayar biaya pengobatan di Rumah Sakit Umum Simpang/Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (sekarang Delta Plaza), menuju kliniknya di Simpang Dukuh 12 untuk mendapatkan pengobatan gratis.
-
Siapa pelopor bedah plastik di Indonesia? Dilansir dari IDI, salah satu pelopor bedah plastik di Indonesia adalah Robert Lesk, seorang ahli bedah asal Austro-Hungaria yang tergabung dalam Korps Medis Angkatan Darat Hindia Belanda setelah Perang Dunia I.
-
Apa rekor unik yang diraih K. Padmarajan? Dia bahkan masuk dalam buku catatan rekor unik di India, Limca Book of Records yang menyebut dirinya sebagai orang yang paling banyak kalah dalam pemilu.
-
Bagaimana dr. Soetomo membantu pasien yang tidak mampu? Soetomo dikenal sebagai dokter yang berjiwa sosial. Ia tidak menetapkan tarif khusus kepada para pasiennya. Caranya dengan meletakkan kotak untuk pembayaran sukarela. Sementara itu, pasien yang tidak mampu dibebaskan dari pembayaran. Bahkan, dokter Soetomo memberi mereka uang untuk membeli obat.
-
Mengapa biaya persalinan dibebaskan pajak? Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 tahun 2022 yang mengatur jasa pelayanan kesehatan, termasuk persalinan atau melahirkan, dibebaskan dari pajak pertambahan nilai (PPN).
Profil
Padmosantjojo lahir di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada 26 Februari 1938. Lulus dari SMA, ia menempuh pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Indonesia dan lulus tahun 1963. Pada tahun 1969, ia lulus pendidikan keahlian bedah saraf dari Universitas Groningen di Belanda.
Kisah InspiratifKelahiran Si Kembar
Pada 31 Juli 1987, Yuliana dan Yuliani, anak kembar dari pasangan
Tularji dan Hartini lahir di RS Tanjung Pinang, Riau.
Mereka lahir dengan kondisi kembar siam tempel kepala.
Perawatan bayi kembar siam itu diambil alih Padmosantjojo, dokter ahli bedah saraf di RS Cipto Mangunkusumo. Pada 21 Oktober 1987, ia memimpin 40 dokter lain untuk melakukan operasi pemisahan kepala bayi kembar siam.
Mengutip Instagram @mwv.mystic, operasi pemisahan kepala Ana dan Ani berlangsung selama 13 jam.
Tak Tarik Biaya Pasien
Menariknya, Padmosantjojo tidak menarik biaya sepeser pun kepada kedua orang tua sang bayi atas keberhasilan operasi pemisahan kepala yang ia lakukan bersama timnya. Padmo justru merogoh kocek sendiri melunasi biaya operasi di RS Cipto Mangunkusumo sebesar 42 juta.
Kisah InspiratifKebaikan Sang Dokter
Tak hanya melakukan operasi gratis, Padmo juga memboyong Ana dan Ani beserta kedua orang tuanya ke Jakarta. Ia membiayai kebutuhan sehari-hari keluarga tersebut. Padmo ingin memastikan dua bayi masterpiece-nya itu tumbuh sehat.
Dokter Padmo membawa foto Ana dan Ani sebelum operasi pemisahan kepala dilakukan
Usai dipastikan kondisi Ana dan Ani sehat, kedua orang tuanya mengajak mereka pulang ke Riau. Meski demikian, komunikasi mereka dengan Padmo tetap terjalin intens.
Sesuai harapan Padmo, Ana dan Ani tumbuh sehat selayaknya bayi normal lain. Hubungan Padmo dengan keduanya bak paman dan keponakan. Ana dan Ani memanggil Padmo dengan sebutan pakde.
Kini, Ana tercatat sebagai ahli nutrisi lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB). Sementara Ani merupakan dokter lulusan Universitas Andalas.