4 Orang ini minta hentikan simpati pada Kopassus
Simpati kepada 11 prajurit Kopassus, dinilai sebagai bentuk pembodohan publik.
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendatangkan simpati masyarakat. Tidak lagi dianggap sebagai pelaku kejahatan, 11 prajurit justru dinilai sebagai pahlawan dan ikon pemberantasan preman.
Namun, nyatanya tidak semua masyarakat membenarkan tindakan 11 prajurit tersebut. Mereka yang kontra, menilai tindakan pasukan khusus itu sebagai kejahatan dan melawan hukum.
Di berbagai kesempatan, mereka mengungkapkan kegerahannya dengan fenomena dukungan kepada 11 prajurit Kopassus. Mulai dari ajakan supaya masyarakat berfikir jernih, hingga mengklaim dukungan kepada Kopassus adalah sesat.
Berikut empat orang yang meminta masyarakat menghentikan simpati pada Kopassus:
-
Kapan HUT Kopassus diperingati? Kopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus!
-
Kapan Paspampres dibentuk? Paspampres adalah salah satu dari Badan Pelaksana Pusat Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kapan Daffa Wardhana mengikuti latihan militer Kopassus? Pelatihan ini diadakan di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus Kopassus di Batujajar, Jawa Barat.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
Hendardi: Simpati bentuk pembodohan publik
Ketua ormas Setara Institut, Hendardi mengatakan bahwa kasus penembakan 11 prajurit Kopassus kepada empat tahanan Lapas Cebongan, tidak boleh mendapatkan pembenaran.
Hendardi menuntut supaya 11 prajurit Kopassus mendapat peradilan yang adil dan tidak memperoleh penghormatan khusus, karena mengakui aksi kriminal yang telah mereka lakukan.
"Kampanye semacam ini adalah bentuk pembodohan publik yang menyesatkan," tegas Hendardi.
PKS: Masyarakat dukung aksi barbar
Anggota Komisi I DPR Mardani Ali Sera mengatakan, besarnya dukungan dan simpati pada 11 prajurit Kopassus karena masyarakat kecewa dengan penegakkan hukum di Indonesia.
Namun demikian, Politikus PKS ini tidak membenarkan aksi kekerasan Kopassus yang menembaki empat tahanan Lapas Cebongan secara membabibuta.
"Yang kedua, tindakan oknum Kopassus tetap tidak dapat dibenarkan. Selemah-lemahnya hukum tidak dapat jadi alasan untuk bertindak di luar koridor. Adanya masyarakat yang mendukung aksi barbar justru menjadi keprihatinan kita bersama," tegas dia.
Mugiyanto: Dukungan Kopassus sesat
Korban penculikan Tim Mawar Kopassus Tahun 1998, Mugiyanto meradang mengetahui antusias masyarakat mendukung 11 prajurit Kopassus.
Pujian yang disematkan kepada para pelaku dinilai sesat. Sebab, apa yang dilakukan oleh 11 anggota Kopassus tersebut bukti penegakan hukum lemah dan tidak menganggap negara itu ada.
"Harusnya Presiden SBY itu marah dan minta mereka ditindak tegas, bukan sebaliknya mengapresiasi dan memuja mereka. Karena itu menyesatkan dan berbahaya bagi penegakan hukum dan HAM," kata Mugiyanto.
Imparsial: Rakyat harus berfikir jernih
Direktur Program Imparsial, Al A'raf mengimbau masyarakat agar berpikir jernih melihat kasus penyerangan 11 prajurit Kopassus di Lapas Cebongan. Menurutnya, 11 prajurit itu tak pantas dinobatkan sebagai kesatria dan masyarakat tidak boleh menyetujui aksi aparat yang melakukan tindakan melawan hukum.
"Kita gerah terhadap premanisme, tapi kita tidak boleh menyetujui aparat yang melakukan tindakan di luar proses hukum. Saya harap masyarakat untuk berpikir dengan jernih, bahwa tindakan pembunuhan seperti di Lapas Cebongan adalah tindakan yang tidak manusiawi," kata Al A'raf.