40 Tenaga Kesehatan di RSUD Bintan Terpapar Covid-19
Beni menerangkan, penularan Covid-19 yang cepat harus diselesaikan, dimulai dari keluarga untuk mencegah penularan. Pencegahan Covid-19 harus melibatkan RT dan RW, karena mereka yang memahami warganya.
40 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau tertular Covid-19. Direktur RSUD Bintan, Beni Anthoni mengatakan, dari 40 orang tersebut, tiga orang di antaranya dokter.
"Satu orang dokter spesialis dan dua orang lagi dokter umum. Beberapa anggota keluarganya juga positif Covid-19," katanya di Bintan, Minggu (18/7).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Nakes di RSUD Bintan sekitar 100 orang. Jumlah pasien yang dirawat di RSUD Bintan di Kijang mencapai 38 orang.
Oksigen habis 70 tabung dalam sehari, 10 kali lipat dari kondisi biasanya. Dua petugas yang mengangkut oksigen positif Covid-19.
"Ini kondisi yang sudah liar biasa," ujarnya.
Beni menerangkan, penularan Covid-19 yang cepat harus diselesaikan, dimulai dari keluarga untuk mencegah penularan. Pencegahan Covid-19 harus melibatkan RT dan RW, karena mereka yang memahami warganya.
"Jumlah pasien Covid-19 terus bertambah, sementara kapasitas ruang dan tempat tidur pasien terbatas. Kami terpaksa menambah satu ruangan lagi untuk melayani pasien," jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Dia juga berharap seluruh pihak bersinergi dalam menangani permasalahan Covid-19, dan memberi dukungan moril kepada nakes.
"Tidak perlu saling menyalahkan. Yang dibutuhkan sekarang kita bersama-sama menangani permasalahan ini," tutup Beni.
Baca juga:
Habib dan Ulama Doakan Pemerintah Segera Atasi Pandemi Covid-19 di Indonesia
Presiden yang 'Dingin'
Jokowi: Saat Ini Semua Wajib Pakai Masker!
Polisi Gendong Pasien Covid-19 ke RS di Riau, Lintasi Sungai dengan Perahu Mot
Hilangnya Senyum Jokowi
Survei LSI: 55,5 Persen Responden Takut Efek Samping Vaksin Covid-19