448 Napi kabur, Yasonna akan copot Kakanwil Kemenkum HAM Riau
Menurut Yasonna, Ferdinand sengaja membiarkan pungli merajalela di rutan tersebut.
Menteri Hukum dan Hak Asazi Manusia Yasonna Laoly mengungkapkan kejadian kaburnya 448 tahanan dari Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Pekanbaru, Riau merupakan yang terbesar yang diketahuinya. Dia mengatakan ada 179 napi yang belum kembali ke rutan.
"Buat pertama kalinya 'segede' ini. Saya berharap yang masih di luar untuk kembali daripada ditangkap dan dikejar sama polisi lebih baik menyerahkan diri," kata Yasonna usai meninjau kondisi Rutan Kelas IIB Sialang Bungkuk Pekanbaru, Minggu (7/5). Seperti dilansir Antara.
Atas kejadian tersebut, Yasonna mempertimbangkan untuk mencopot Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Riau, Ferdinand Siagian. Menurut Yasonna, Ferdinand sengaja membiarkan pungli merajalela di rutan tersebut.
"Pimpinan bukan tidak tahu tapi sengaja dibiarkan. Kalau Kakanwil dicopot ada penelitian dari direktorat jenderal. Dirjen yang kasih rekomendasi, kita ada tahapan," ujar Yasonna.
Dia menegaskan fokus memberi arahan kepada Karutan yang baru untuk memperbaiki. Karutan, lanjut dia, yang baru dimintanya untuk menyusun langkah perbaikan.
"Terutama ruang transit saya minta dibuat proposional jumlahnya agar jangan menjadi alat peras. Untuk geser ada tarifnya, pindah dari blok B dan C, ada tamu, telepon semua ada tarifnya. Rp1 juta atau lebih tinggi," ungkap Yasonna.
Terkait tahanan yang kabur dan kembali ditangkap dikatakannya akan tidak dapat remisi, jadi lebih bagus kembali. Untuk pelaku kerusuhan yang mendobrak pintu rutan akan diperiksa dan dicari otak pelakunya karena seperti direncanakan dengan sangat matang, seperti dilakukan saat sedang Shalat Jumat.
Sampai saat ini dia juga melaporkan bahwa yang lari lebih dari 400 orang dan 179 yang belum kembali. Di antara yang kembali itu banyak juga yang menyerahkan diri melalui keluarga.
"Kami berharap yang masih di luar untuk kembali daripada ditangkap dan dikejar sama polisi lebih baik menyerahkan diri," ucapnya.