5 Cara sadis Fikri mutilasi selingkuhannya
Pelaku tega mencincang korban dan membuat potongan-potongan mayat korban tercecer dan sulit ditemukan.
Misteri kasus mutilasi di Klungkung, Bali terungkap sudah. Polisi menangkap seorang ayah beranak 1 bernama Fikri, yang merupakan pelaku dari kasus mutilasi wanita yang ditemukan di kebun warga pada selasa lalu (17/6).
Persoalan asmara cinta menjadi latar belakang Fikri tega melakukan pembunuhan sadis dan mencincang mayat korban Diana Sari (26), yang merupakan kekasih gelapnya. Hanya karena korban meminta pertanggungjawaban kehamilannya, pelaku akhirnya tega mencincang korban dan membuat potongan-potongan mayat korban tercecer dan sulit ditemukan.
Aksi mutilasi yang dilakukan Fikri jauh lebih sadis dari biasa yang dilakukan para mutilasi umumnya. Berikut aksi mutilasi sadis yang dilakukan oleh Fikri:
-
Kapan Zahwa Massaid lulus kuliah? Lulus Tahun Lalu Zahwa lulus kuliah pertengahan 2023. Aaliyah dan Reza Artamevia datang dari Indonesia untuk hadiri momen kelulusannya.
-
Kapan Mutiara Baswedan meraih gelar Sarjana Hukum? Ia berhasil meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 2020.
-
Apa pesan utama dari kata-kata mutiara tentang kesembuhan? "Bersyukurlah ketika jiwa dan raga kita mendapatkan kesehatan, ikhlas dan bersabarlah ketika diri kita mendapatkan cobaan."
-
Kapan Annisa Kaila mulai berakting? Ia telah memulai kariernya di dunia hiburan sejak masih berusia 8 tahun.
-
Kapan Mahkamah Agung memutuskan kasasi kasus TPPU Irfan Suryanagara? Kasasi kasus atas dua terdakwa yakni Irfan Suryanagara dan Endang Kusumawaty, kata Arif, diputus tanggal 14 Juni 2023.
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
Pelaku menguliti kepala korban
Fikri dikenal sebagai sopir kantor di Pengadilan Agama. selain itu dia juga dikenal sebagai tukang jagal kambing. Latar belakang tukang jagal kambing mungkin membuat Fikri begitu tega memutilasi dengan menguliti kepala korban, usai korban dibunuh.
Setelah dibunuh, kepala korban lalu dipenggal. Untuk membuat kasus pembunuhan ini sulit diungkap, Fikri juga menguliti kepala korban.
Fikri membunuh korban dengan menggunakan alat yang biasa digunakan untuk memotong hewan. Pisau pemotong hewan itu pula yang dijadikannya alat menguliti kepala dan tubuh korban.
Pelaku mengorok kepala korban
Aksi sadis Fikri yang tanpa ampun itu dilanjutkan dengan mengorok kepala korban dengan alat yang sama yang dipakainya untuk membunuh korban, yaitu pisau yang biasa digunakan untuk memotong hewan.
Bukti pemotongan kepala yang dilakukannya ditemukan warga di salah satu titik pembuangan mayat korban yang dilakukan Fikri. Dalam kantung plastik terdapat bagian kepala dan pantat korban yang pertama kali ditemukan Kadek Sutrisna (29), warga setempat di bawah pohon nangka.
"Bungkusan di bawah pohon nangka itu baunya menyengat sekali," ujarnya menuturkan peristiwa yang terjadi pada pukul 10.30 WITA itu, Selasa (17/6).
Organ dalam milik korban dicincang
Entah apa yang merasuki Fikri, membuat aksi sadisnya tak hanya memotong-motong tubuh korban. Fikri juga tega mencincang organ dalam tubuh korban.
Menurut keterangan Tim Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, mereka terkejut saat melihat potongan tubuh yang mereka terima. Sebab, organ dalam korban diterima dalam kondisi sudah tidak utuh.
"Terakhir potongan tubuh korban yang kami terima yaitu paru-paru, organ hati, organ jantung dan beberapa organ lainnya dalam keadaan tidak utuh," ujar petugas forensik RSUP Sanglah yang tidak mau disebut namanya saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (25/6).
Menurut petugas forensik tersebut, organ jantung dan paru-paru milik korban dipotong oleh pelaku menjadi dua bagian. Melihat dari hasil pemeriksaan diduga pelaku memotong organ dalam korban dengan pisau untuk memotong binatang.
"Penyelidikan kami dari hasil potongan-potongan tersebut diduga pelaku pakai pisau untuk memotong binatang," ujarnya.
Dibuang di 13 titik tempat berbeda
Usai memotong-motong bagian tubuh korban, pelaku langsung membuangnya ke berbagai tempat. Ada 13 titik tempat pembuangan yang dilakukan Fikri. Fikri menunjukkan tempat-tempat di mana dia membuang seluruh bagian tubuh dan organ dari selingkuhannya yang menjadi korban mutilasinya tersebut.
Namun dari 13 titik yang ditunjukkan oleh Fikri, ada beberapa titik tempat tidak ditemukan potongan mayat.
Menurut Kapolres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri Yudayatni Wirawati potongan tubuh korban yang belum ditemukan oleh pihak polisi ini bisa jadi hilang terseret arus sungai atau dimakan binatang liar.
Rahim dan jari belum ditemukan
Hingga saat ini seluruh potongan tubuh dan organ dalam korban belum seluruhnya ditemukan oleh polisi. Menurut Kapolres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri Yudayatni Wirawati, bagian tubuh dan organ dalam korban yang masih belum ditemukan adalah jari-jari dan juga beberapa potongan organ korban yang dipotong dalam bentuk kecil.
"Masih ada sebagian lagi yang belum ditemukan seperti jari-jari korban dan organ dalam yang dipotong kecil-kecil, kami sudah cek dengan menyusuri seluruh lokasi yang ditunjuk namun belum ditemukan," ujar Ni Wayan.
Selain jari-jari korban, organ rahim korban pun belum ditemukan. Hal itu membuat tim forensik tidak dapat memastikan apakah benar korban dimutilasi dalam keadaan hamil atau tidaknya.
"Kami belum bisa memastikan korban hamil atau tidak karena organ rahim belum ditemukan," kata Kepala Staf Medik Fungsional Kedokteran Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagu Putu Alit SpF.