5 Cerita Jokowi ingin gantikan jas dengan batik asli Indonesia
Berbeda dengan SBY yang selalu menggunakan jas dan dasi saat menerima tamu negara, Jokowi justru memilih batik.
Presiden Joko Widodo resmi dilantik bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin (20/10). Sejak saat itu, Jokowi-JK resmi menjadi pemimpin Indonesia.
Meski baru dilantik, Jokowi langsung menerima kunjungan kenegaraan dari para pemimpin dan perwakilan negara sahabat. Jokowi menerima mereka di Istana Negara, Jakarta.
Namun, berbeda dengan Presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang selalu menggunakan setelan jas dan dasi saat menerima tamu negara, Jokowi justru memilih menggunakan batik.
Sebut saja saat menerima kunjungan Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan Menteri Luar Negeri John Kerry, dua hari yang lalu, Jokowi menggunakan batik lengan panjang berwarna cokelat. Begitu juga saat menerima kunjungan Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O'Neill, kemarin.
Jokowi memang menggandrungi batik. Mantan gubernur DKI Jakarta itu memiliki sejumlah kisah soal batik. Berikut ulasannya seperti dirangkum merdeka.com;
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Jokowi: Batik yang saya pakai dari Pasar Klewer
Joko Widodo (Jokowi) kerap mengenakan batik saat bekerja. Saat menghadiri acara dan bekerja sebagai gubernur DKI Jakarta, Jokowi juga sering memakai batik.
Jokowi mengaku batik yang dikenakan bukan buatan desainer handal. Dia mengatakan batik yang dikenakannya di beli dari Pasar Klewer, Solo Jawa Tengah.
"Ini batik yang saya pakai dari Pasar Klewer," kata Jokowi saat menghadiri acara di Gedung Nyi Ageng Serang, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (24/9).
Jokowi menambahkan, batik yang dipakai bukan batik mahal. Kainnya pun biasa, bukan sutra.
"Ini batik kampungan. Ini bukan sutra. Nanti saya akan tunjukkan ini batik dari mana? Sepatu dari mana? Sandal dari mana?" katanya.
Baju-baju yang dipakai dirinya hanya berasal dari pasar. "Kainnya saja terus dijahitkan, lalu kemeja putih juga sama. Beli kain di pasar lalu dijahitkan," ujarnya.
Jokowi bakal larang para menteri pakai jas, tapi batik
Sejak dinyatakan menjadi pemenang pilpres 2014, Joko Widodo sudah menginginkan para menterinya kelak tidak menggunakan jas tetapi batik.
"Ya masak pakai jas, pakai batik bagus. Bisa saja kita buatkan Keppres. Sama pecinya jangan lupa," ungkapnya di Pasar Raya, Jakarta Selatan, Kamis (2/10).
Menurut Jokowi hal ini bisa saja dilakukan. Sebab banyak sekali batik yang dimiliki Indonesia. Dia mengatakan, dari Sabang sampai Merauke memiliki batik. Sehingga menteri dapat menggilir menggunakan batik dengan berbagai motif.
"Nanti dua hari pakai batik Aceh, Padang, Jawa, Sulawesi, dua hari Papua. Di rapat kabinet dilarang pakai jas," jelas Jokowi.
Namun, Jokowi mengatakan saat melakukan inspeksi atau blusukan di lapangan harus menggunakan pakaian kerja.
"Pinginnya tiap hari pakai batik. Kalau ke lapangan pakai putih," tutupnya.
Jokowi: Pakai batik, kenakan jas itu setahun sekali saja
Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keinginannya menjadikan batik sebagai motor penggerak ekonomi kecil. Caranya tentu dengan menjadi batik sebagai akomodasi sehari-hari untuk bekerja.
"Kalau rapat-rapat itu jangan pakai jas, pakai batik saja. Pakai jas itu setahun sekali aja," ungkapnya dalam acara Pasar Raya Tribute to Batik Indonesia di Pasar Raya, Jakarta Selatan, Kamis (2/10).
"Lima hari pakai putih, sehari pakai batik dengan itu industri kecil bergerak. Tapi jangan batik saja, ada kalung ikat, sarung oyor," tambahnya.
Namun Jokowi mengingatkan, pemberdayaan industri kecil harus diimbangi dengan adanya kreativitas yang tinggi. Sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk-produk industri luar negeri.
"Tapi semua desainernya harus berkompeten juga biar bisa berkompetisi di tingkat atas, belum yang berkaitan dengan handy craft dari kayu kita semuanya kita memiliki itu, potensi itu ada," tegas mantan wali kota Solo ini.
Tetapi walaupun begitu, Jokowi mengharapkan negara tidak lepas tangan terhadap kelanjutan perekonomian kecil dan menengah. "Negara harus hadir di situ. Kita harus mempunyai industri kecil di kampung yang tumbuh besar di kota," tutupnya.
Temui tamu negara Jokowi pilih gunakan batik
Setelah dilantik menjadi presiden, Senin (20/10), Presiden Joko Widodo langsung menerima sejumlah tamu negara di Istana Negara. Dari mulai Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, PM Malaysia Najib Razak, Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan Menteri Luar Negeri John Kerry ditemui Jokowi.
Namun, saat bertemu dengan Tony Abbott dan John Kerry, Jokowi lebih memilih menggunakan batik ketimbang jas. Hal ini berbeda dengan gaya busana Presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang selalu menggunakan setelan jas dan dasi saat menerima tamu negara.
Tak hanya itu, di hari kedua setelah dilantik, Jokowi juga tetap memilih batik untuk digunakan menemui tamu negara lainnya yakni Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O'Neill. Saat menemui Vice Chairman Woman of The National Peoples Congres of China Madam Yan Junqi, Jokowi juga menggunakan batik.
Bahkan, Madam Yan Junqi juga mengenakan batik, sama seperti Jokowi.
Jokowi ingin batik terus dipromosikan
Dalam debat capres, Joko Widodo mengatakan ekonomi kreatif masuk dalam salah satu visi misinya. Ketika melakukan kampanye di Cirebon, dia menyempatkan diri untuk mampir ke salah satu toko batik di Jalan Trusni Kulon, Cirebon, Jawa Barat.
Setelah mencoba beberapa batik, akhirnya Jokowi membeli batik yang ditawarkan pedagang. Batik motif baron dan kawung menjadi pilihan Jokowi. Setelah itu, dia memberikan tandatangan dan masukkan untuk para pengrajin kreatif.
Jokowi ingin industri kreatif berbasis budaya terus dikembangkan dan dipromosikan, termasuk batik.
"Industri kreatif berbasis budaya harus terus dikembangkan, terus dipromosikan, terus dipasarkan untuk kesejahteraan pengrajin batik Cirebon," kata Jokowi, Rabu (18/6).