53 Keluarga korban Lion Air JT 610 dapat pendampingan psikolog
Menurutnya, banyak dari keluarga, petugas, atau kerabat korban yang datang untuk mendapat pendampingan psikologis karena mereka tidak sanggup menghadapi beban emosi.
Operasi DVI Polri menyampaikan informasi terbaru terkait pendampingan psikologis keluarga korban musibah pesawat Lion Air JT 610. Sejauh ini, sudah diturunkan 20 psikolog untuk melakukan pendampingan, terutama untuk penyembuhan trauma.
Tenaga psikolog ini adalah hasil sinergi bantuan dari Biro Psikologi Mabes Polri, Psikologi Polda Metro Jaya, Rumah Sakit Polri, Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), dan TNI Angkatan Udara.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
"Sampai saat ini sudah ada 53 keluarga yang menjalani pendampingan, dan tidak hanya keluarga korban, tapi juga dari petugas. Jadi siapa pun yang perlu pendampingan akan dilakukan pendampingan," ujar Kepala Rumah Sakit RS Polri, Musyafak di RS Polri Kramat Jati, Kamis (1/11).
AKP Angela selaku pendamping psikologis menjelaskan, kondisi keluarga korban saat ini cukup beragam.
"Kondisi keluarga jawabannya luas, mulai dari yang terima sampai tidak terima informasi yang kami sampaikan," ujarnya.
Menurutnya, banyak dari keluarga, petugas, atau kerabat korban yang datang untuk mendapat pendampingan psikologis karena mereka tidak sanggup menghadapi beban emosi.
"Mungkin mereka datang mengungkapkan rasa lelah dan curhat, atau tidak terima, sedih, kecewa, belum terima keadaan dan datang kami lakukan pendampingan psikologis," tutupnya.
Selain itu, sampai hari ini Operasi DVI Polri menyampaikan total keluarga yang melapor di Rumah Sakit Polri Kramat Jati sudah berjumlah 212 laporan. Ini adalah penambahan sebanyak 21 laporan dari sebelumnya yang hanya berjumlah 191.
Namun, hasil verifikasi juga menemukan beberapa aduan yang sama. Total data antemortem terverifikasi hanya berjumlah 189 dari 212 laporan karena adanya data ganda.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
Baca juga:
Black box ditemukan, pencarian korban Lion Air JT610 terus lanjut
Black box Lion Air yang ditemukan bukan CVR tapi FDR
Tim DVI ambil sampel DNA 238 bagian tubuh dari 48 kantong jenazah
Bareskrim panggil caleg PAN Mustofa Nahra terkait hoaks Lion Air
Sandiaga minta tak saling menyalahkan dalam insiden Lion Air JT610
Kesaksian Sertu Hendra, penyelam TNI AL temukan black box Lion Air di dasar laut