6 Sipir Rutan Sialang Bungkuk diperiksa, termasuk kepala pengamanan
6 Sipir Rutan Sialang Bungkuk diperiksa, termasuk kepala pengamanan. Salah satunya Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Rutan, Taufik. Namanya sempat disebut-sebut para keluarga napi terkait dugaan pemerasan dan pungutan liar.
Enam orang petugas sipir Rumah Tahanan Negara Sialang Bungkuk Kota Pekanbaru, diperiksa pasca kaburnya 448 tahanan dan narapidana. Salah satunya Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Rutan, Taufik. Namanya sempat disebut-sebut para keluarga napi terkait dugaan pemerasan dan pungutan liar.
"Enam orang petugas kita periksa hari ini," ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Riau, Ferdinand Siagian, di Pekanbaru, Senin (8/5/2017).
Selain Taufik, pemeriksaan juga dilakukan Kemenkum Ham kepada Kasubsi Pelayanan Tahanan, dan penjaga gilir. Disinyalir mereka melakukan pungutan liar dari pengunjung. "Saat ini statusnya di-Kanwilkan (nonaktif)," ucap Ferdinand.
Dijelaskannya, semua keluhan para tahanan dan napi ditampung Kementerian Hukum dan Ham. Hal itu jadi bahan pemeriksaan terhadap petugas tersebut oleh tim pusat. "Diambil alih pusat. Pokoknya harus kerja," kata Ferdinan.
Disinggung tentang banyaknya warga binaan yang kesal dengan Taufik, dia masih melakukan pendalaman dan memerlukan beberapa bukti serta keterangan saksi. "Masih didalami harus ada praduga tak berhasalah. Lagi diperiksa, kita tunggu saja," kata Ferdinand.
Pasca bentrok antara napi dan sipir, sejauh ini kondisi Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru, sudah kondusif. Ferdinand menyatakan akan melakukan kontrol rutin hingga ke 14 UPT di Riau. Ratusan personil Brimob Polda Riau dan TNI Angkatan Darat serta Polresta Pekanbaru masih menjaga rutan.
"Perintah Menkum HAM, periksa Lapas dan Rutan. Selain itu kita juga lebih mengaktifkan penerimaan laporan dari masyarakat," tutur Ferdinand.
Tidak hanya sampai di situ, Kemenkumham juga berkoordinasi dengan Polda Riau untuk pengusutan dugaan kasus pungutan liar dan pemerasan yang dikeluhkan para napi. "Kita tunggu SK pusat, dari inspektorat . Cara kerjanya menyusul," ucap Ferdinand.