609 Hari Usai Teror Air Keras, Novel Tagih Ketegasan Jokowi agar Kasusnya Terungkap
Novel mengatakan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia ini dapat dijadikan momentum untuk membangkitkan semangat memberantas korupsi di Indonesia. Novel meminta agar Jokowi dapat memanfaatkan momentum ini untuk melindungi pegawai KPK.
Wadah Pegawai (WP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meluncurkan jam hitung kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Novel Baswedan. Jam hitung itu menampilkan jumlah hari, jam, menit, dan detik sejak Novel diserang air keras oleh orang tak dikenal.
Berdasarkan pantauan, jam hitung berupa layar monitor tersebut diletakkan di depan lobi Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan. Dari layar hitung, telah tercantum bahwa hari ini adalah hari ke-609 mantan Kasatgas kasus e-KTP itu diserang.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang diminta Vino G Bastian kepada Presiden Jokowi? Presiden Joko Widodo tampak terkesima dengan hasil lukisan dari Jizzy Pearl Bastian. Sebelum ditanda tangani, Presiden tersenyum lebar memandangi kertas di hadapannya.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Novel Baswedan berharap kasus penyerangannya dapat segera terungkap. Dia juga ingin agar layar hitung tersebut tidak terlalu lama berada di lobi Gedung KPK.
"Pada kesempatan kali ini tentunya kembali lagi saya bersama dengan kawan-kawan di KPK ini mengingat dan selalu akan mengingatkan untuk setiap terjadinya teror yang ada di KPK untuk semuanya diungkap. Dalam hal ini terkait dengan pemasangan waktu tentunya kita berharap waktu itu tidak terlalu ada di depan KPK," kata Novel saat peluncuran jam hitung di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Selasa (11/12).
Novel juga berharap agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi mempunyai keberanian untuk mengungkap pelaku penyerangan terhadap dirinya. Sebab, menurut dia, kasus tersebut bukanlah masalah kecil.
"Tentu dalam hal ini adalah Bapak Presiden yang kita harapkan, yang paling kuat di negara ini, yang memimpin negara kita untuk berani menunjukkan sikap yang tegas agar upaya pengungkapan ini dilakukan dengan sungguh-sungguh, tidak dibiarkan dan tidak abaikan," jelasnya.
Novel mengatakan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia ini dapat dijadikan momentum untuk membangkitkan semangat memberantas korupsi di Indonesia. Novel meminta agar Jokowi dapat memanfaatkan momentum ini untuk melindungi pegawai KPK.
"Saya juga berharap Bapak Presiden semakin kuat untuk mau mendukung setiap upaya pemberantasan korupsi. Dengan cara melindungi setiap pegawai KPK, setiap aparatur yang melakukan tugas-tugas pemberantasan korupsi kemudian diteror," ucap Novel.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Novel Baswedan Minta Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta
Polisi Pelajari Temuan Maladministrasi Kasus Novel Baswedan
KPK Bantah Ombudsman Soal Tudingan Sita Rekaman CCTV Rumah Novel Baswedan
Ombudsman Desak Polri Gelar Perkara Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan
Ombudsman Sarankan Penyidik Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan Dikurangi