700 Personel Brimob tambahan siaga amankan PSU Pilkada Sampang
Polda Jawa Timur akan kembali mengirim 700 personel Brimob untuk menambah kekuatan pengamanan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Pilkada Sampang, Madura 2018, yang akan digelar pada 27 Oktober.
Polda Jawa Timur akan kembali mengirim 700 personel Brimob untuk menambah kekuatan pengamanan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Pilkada Sampang, Madura 2018, yang akan digelar pada 27 Oktober.
Sebelumnya, Polda Jawa Timur juga telah mengirim 450 personel, plus 50 anggota TNI untuk mem-backup ribuan personel Polres jajaran dalam pengamanan PSU di Kabupaten Sampang pada pekan lalu.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
PSU di Kabupaten Sampang ini berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 5 September lalu terkait sengketa Pilkada. "Yang paling rawan itu pasca-nya, sehingga di sana (penempatan personel Brimob Polda Jatim) sampai satu minggu," terang Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera, Senin (22/10).
Diakui Barung, Pilkada Sampang ini berbeda dengan Pilkada di wilayah lain di Jawa Timur, di mana yang menjadi antisipasi adalah pasca-pemungutan suara. Terlebih, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga diagendakan akan ke Madura pada 28 Oktober dalam rangka menghadiri Festival Keraton Sumenep.
"Maka di Sampang itu akan kita tambah (jumlah personelnya), sehubungan dengan Bapak Jokowi juga akan berangkat ke Sumenep pada tanggal 28, setelah PSU," sambung Barung.
Seperti diketahui, pada Pilkada Sampang 27 Juli 2018 lalu, terjadi sengketa. Saat itu, pasangan Selamet Junaidi-Abdullah Hidayat memperoleh 38,41 persen suara, Hermanto-Suparto 37,75 persen, dan Hisan-Abdullah Mansyur 23,84 persen.
Di Pilkada Sampang yang dimenangkan Selamet Junaidi-Abdullah Hidayat dengan selisih suara tipis atas rivalnya tersebut, terpaksa diulang karena pada 5 September lalu, MK memutuskan untuk dilakukan PSU.
Baca juga:
500 Personel gabungan amankan pemungutan suara ulang Pilkada Sampang
Resmi dilantik, Herman Deru-Mawardi Yahya bakal diarak warga setibanya di Sumsel
KPU akan hitung Pilpres lebih dahulu dibandingkan Pileg
Pelantikan Gubernur Lampung dan Maluku usai Pemilu 2019
Cerita unik para pejabat Indonesia berpindah-pindah jabatan