749 Polisi di Riau Naik Pangkat, Irjen Iqbal Minta Kinerja dan Akhlak Ditingkatkan
Sebanyak 749 personel Polda Riau dan jajaran telah mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. Upacara kenaikan pangkat digelar di halaman Mapolda Riau, Jumat (1/7), bertepatan dengan HUT ke-76 Korps Bhayangkara.
Sebanyak 749 personel Polda Riau dan jajaran telah mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. Upacara kenaikan pangkat digelar di halaman Mapolda Riau, Jumat (1/7), bertepatan dengan HUT ke-76 Korps Bhayangkara.
Para personel yang menerima kenaikan pangkat itu terdiri dari 14 perwira menengah (Pamen), 21 perwira pertama (Pama), 665 bintara serta 22 tamtama. Sejumlah personel yang naik pangkat ini, 201 di antaranya berasal dari Satker Polda Riau. Sementara 549 orang merupakan personel di jajaran Polresta/Polres.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Siapa korban dalam kejadian yang viral di Pati? Korban diketahui berinisial K (20), warga Desa Mojowalaran Gabus.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Upacara kenaikan pangkat dipimpin langsung Kapolda Riau Irjen Pol Iqbal dan turut dihadiri Wakapolda Brigjen Tabana Bangun beserta seluruh pejabat utama dan personel Polda Riau.
"Saya berpesan kepada kawan-kawan yang menerima kenaikan pangkat, bahwa pangkat itu kualifikasi. Pangkat melambangkan kompetensi. Saya bagi dua, yakni kompetensi kinerja dan akhlak," kata Iqbal, Jumat (1/7).
"Kinerja harus lebih baik, lebih melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Dalam rangka pemeliharaan kamtibmas dan penegakan hukum yang berkeadilan," sambungnya.
Polisi Berkeadilan
Ia mencontohkan, misalnya anggota Polri di Bidang Reserse, maka selayaknya dia harus lebih menguasai peraturan perundang-undangan dan juga dapat melihat masalah dengan perspektif helicopter view, bukan hanya melakukan penegakan hukum tekstual.
"Kalau ada masyarakat mencuri sendal, atau sebiji durian, masuk unsur, mengambil barang milik orang lain dengan sengaja. Tapi dia harus lihat, karena dia sebagai polisi. Kenapa pelaku mengambil itu, oh ternyata sangat terdesak, butuh makan, ingin menghidupi keluarga. Itulah polisi, berkeadilan," jelasnya.
Kemudian, untuk petugas di bagian patroli yang belum melakukan tugas secara maksimal, maka ke depan harus lebih baik dan berinovasi.
"Petugasnya harus turun ke masyarakat, memberikan sosialisasi dan imbauan. Sepuluh saja anggota Polri, bintara atau perwira pertama melakukan imbauan humanis ke masyarakat setiap hari, maka sebulan 300 personel. Akan ada 300 orang setiap bulan yang melihat sosok polisi santun, humanis," ucapnya.
Kompetensi Harus Seimbang
Begitu pun personel di bagian staf, diharapkan dia mampu membuat laporan yang lebih substansial. Bisa lebih memilih narasi yang progresif, dan meningkatkan kualitas dalam melakukan pekerjaan lainnya.
"Itu kompetensi kinerja. Kompetensi akhlak juga penting. Semakin hebat dia melewati dinamika organisasi dan kehidupan, dia harus tahu bahwa prinsip ibadah harus dibalut kental dalam melakukan tugas-tugas kepolisian," ungkap eks Kadiv Humas Polri.
Eks Kapolda NTB ini tidak ingin seorang anggota yang punya pangkat bagus, wawasan luas, tapi dia berlaku culas dan memeras. Ini akibat kurangnya kompetensi akhlak, dalam diri anggota Polri tersebut.
Begitu pun sebaliknya, seorang anggota Korps Bhayangkara yang rajin ibadah, tapi malas dan wawasannya tidak beragam, maka pasti output kinerjanya tidak akan maksimal.
"Jadi ini yang saya sampaikan, harus seimbang antara kompetensi kinerja dan akhlak," paparnya.
Tak hanya itu, eks Wakapolda Jawa Timur ini turut menyampaikan apresiasi kepada para insan Bhayangkari. Menurutnya, di balik anggota polisi yang hebat, pastilah ada sosok wanita yang luar biasa pula.
"Pada kesempatan ini saya sampaikan selamat kepada personel yang mendapat kenaikan pangkat. Tunjukkan bahwa di momentum Hari Bhayangkara ini kita bisa berbuat lebih. Berkontribusi untuk masyarakat bangsa dan negara lewat institusi kepolisian," tutupnya.
(mdk/yan)