8 Dari 11 Calon Taruna Akpol yang Lolos Seleksi Anak Polisi, Begini Penjelasan Polda NTT
Polda NTT memastikan penerimaan calon taruna Akpol mengacu sistem perengkingan dengan melihat hasil nilai akademik, nilai psikologi, dan nilai jasmani.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy buka suara soal proses seleksi calon taruna Akpol yang dilakukan Polda NTT.
- Catar Akpol NTT Mayoritas Anak Polisi, Jenderal Polri ini Malah Larang Anaknya Masuk Akpol Pilih Restui Ngebengkel
- Viral Anak Kapolda NTT Lulus Akpol Meski Nilai Rendah, Ini Penjelasan Polisi
- Bantah Ada Titipan, Polda NTT Tegaskan Seleksi Akpol Diawasi Ketat
- Tak Ada Putra Daerah Lolos Tes, Seleksi Calon Taruna Akpol di NTT Panen Protes
8 Dari 11 Calon Taruna Akpol yang Lolos Seleksi Anak Polisi, Begini Penjelasan Polda NTT
Proses seleksi calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) yang digelar Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2024 mendapat sorotan.
Sebab dari sebelas orang yang lolos untuk mengikuti seleksi calon taruna tingkat Jakarta, mayoritas memiliki hubungan kekeluargaan dengan Korps Bhayangkara.
Salah satunya yang nama diperbincangkan adalah munculnya nama Timothy Abishai Silitonga, yang diketahui anak Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy buka suara soal proses seleksi calon taruna Akpol yang dilakukan Polda NTT.
Menurutnya, berdasarkan DIPA, Polda NTT mendapatkan kuota reguler sebanyak enam orang dengan rincian lima orang laki laki, dan satu orang wanita. Dia juga memastikan proses seleksi sudah dilakukan sesuai prosedur.
"Pelaksanaan seleksi dilakukan secara transparan dan diawasi oleh pengawas internal dan eksternal untuk kelulusan calon taruna di tingkat Panda melalui kuota reguler dan kuota Mabes Polri," jelasnya.
Menurut Ariasandy, penerimaan calon taruna Akpol mengacu sistem perengkingan dengan melihat hasil nilai akademik, nilai psikologi, dan nilai jasmani.
Informasi dihimpun, mengacu perengkingan tersebut yang lolos kuota reguler Polwan atas nama Yudhina Nasywa Olivia. Yudhina Nasywa Olivia lahir dan besar di Kupang. Dia merupakan anak dari anggota Polri yang telah lama menetap dan berdinas di SPN Polda NTT.
Sementara kuota reguler laki-laki berjumlah lima orang. Yakni Arvid Theodore Situmeang, kelahiran ahir di Jakarta. Ia merupakan anak mantan Kabidkum Polda NTT yang pernah bertugas selama tiga tahun di NTT. Dia mendapatkan rangking satu pada seleksi ini.
Rangking dua atas nama Raynold Arauna Hutabalian. kelahiran Kupang. Orang tuanya bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Kota Kupang.
Selanjutnya adalah Mario Cristian Bernalo Tafuy, menempati rangking tiga. Dia lahir dan bersekolah di Kupang. Orang tuanya merupakan anggota Polri yang dinas di Polres Kupang. Rangking empat diraih Bintang Lijaya yang lahir Lakafehan, Kecamatan Kakuluk Mesak. Dia lahir dan besar di Atambua ibu kota Kabupaten Belu dan kedua orang tuanya merupakan suku asli Timor.
Peringkat kelima adalah Ketut Arya Adityanatha yang lahir di Mataram. Dia merupakan anak dari Irwasda Polda NTT yang telah berdinas selama 1,1 tahun di NTT.
Selain mendapat kuota reguler dalam seleksi Catar Polri Tahun 2024, Polda NTT juga mendapat kuota Mabes Polri sebanyak lima orang untuk mengikuti seleksi tingkat pusat, namun tidak menggangu DIPA Polda NTT.
Lima orang calon taruna Kuota Mabes Polri adalah, Lucky Nuralamsyah, anak dari anggota Polri yang berdinas di Ditlantas Polda NTT. Dia lahir dan besar di Kabupaten Manggarai.
Selanjutnya adalah Madison Juan Raphael Kana Silalahi. Ia merupakan anak dari Dirkrimum Polda NTT, yang sudah 2,3 tahun bertugas di wilayah hukum Polda NTT.
Sedangkan Mochamad Rizq Sanika Marzuki, merupakan anak dari anggota mantan Dirlantas Polda NTT yang saat ini menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Gakum Korlantas Polri.
Selanjutnya adalah Timothy Abishai Silitonga. Ia merupakan anak dari Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, yang telah bertugas selama tujuh bulan.
Selain delapan anak anggota Polri, ada juga anak seorang jaksa yaitu, Brian Lee Sebastian Manurung. Ayahnya merupakan Pegawai Kejaksaan RI.
Meski sebagian besar peserta lolos disebut berasal dari keluarga Polri, Polda NTT memastikan pelaksanaan seleksi calon taruna Akpol yang mereka lakukan telah transparan dan diawasi oleh pengawas internal dan eksternal untuk kelulusan Catar di tingkat Panitia Daerah melalui kuota reguler dan kuota Mabes Polri.
"Dari hasil survey selama pelaksanaan seleksi, 80 persen para peserta merasa puas dengan pelaksanaan rangkaian seleksi tersebut, karena dari proses seleksi sampai pengumuman hasil setiap tahapan seleksi transparan dan selalu diawasi oleh pengawas Internal maupun Eksternal," tutupnya.