Acara live DJ plus tarian bugil di Surabaya punya jaringan luas
Selain di Surabaya, kelompok penari bugil yang ditangkap diduga sudah kerap main di beberapa daerah lain.
Polisi masih terus mengembangkan kasus acara live DJ plus tarian telanjang yang berhasil diungkap anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur. Diduga, para tersangka ini memiliki jaringan yang cukup luas bahkan hingga Jakarta.
Polisi telah menahan enam tersangka yang diamankan di salah satu tempat hiburan malam di Jalan Bubutan Surabaya, kemarin. Ada dugaan kalau para tersangka ini tidak hanya menerima order di Kota Pahlawan ini saja, melainkan sudah berkali-kali menggelar acara live DJ disertai adegan tarian hot itu di beberapa daerah di Jawa Timur.
Selain di Surabaya, kelompok penari bugil yang ditangkap diduga sudah kerap main di beberapa daerah lain, termasuk Jakarta dan berbagai daerah di Jawa Timur.
"Dugaannya memang seperti itu. Kami masih melakukan pendalaman. Mereka ini berasal dari luar Surabaya. Mereka juga sudah pernah melakukan aksi serupa di daerah lain sebelumnya. Kemungkinan order mereka juga sampai ke Jakarta," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta usai memimpin simulasi pengamanan aksi mogok kerja nasional (Monas) di halaman Mapolrestabes, Jumat (25/10).
Dijelaskan mantan Kapolres Sidoarjo itu, hingga saat ini keenam tersangka itu masih menjalani pemeriksaan di Mapolrestabes Surabaya. Keenam orang itu adalah, Danang (31) asal Dusun Ngujung Singosari, Kabupaten Malang, Sifa (18), asal Wonojoyo, Kecamatan Gurah, Kediri, dan empat penari telanjang asal Kediri, yaitu Dita (22), Veny (20), Putri (21) dan Saskia (20).
Danang berperan sebagai pencari order, sementara Sifa bertindak sebagai DJ plus penari telanjangnya. Sedangkan empat perempuan lainnya, bertugas sebagai penari striptis.
"Mereka semua masih menjalani pemeriksaan. Ini untuk memastikan apakah benar mereka pernah juga order di kota-kota lain atau tidak," lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, gelar acara live DJ plus tarian striptis bertarif Rp 26 juta berhasil dibongkar polisi di salah satu ruangan tempat hiburan malam di Jalan Bubutan Surabaya. Dalam penggerebekan itu, polisi berhasil mengamankan enam orang. Sementara, si penyelenggara acar berhasil lolos.
Di hadapan petugas, mereka mengaku baru dua kali menggelar pesta tarian erotis itu di Surabaya. Sebelum menerima job live DJ plus tarian yang mengundang syahwat itu, mereka pernah bekerja di sebuah kafe di Tulungagung. Dan baru dua kali menggelar pesta, mereka dibekuk anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Mereka dijerat dengan Pasal 29 jo Pasal 4 ayat (1) dan atau Pasal 35 jo Pasal 9 dan atau Pasal 34 jo Pasal 8 Undang-Undang RI No 44 tahun 2008 tentang pornografi.
Baca juga:
5 Fakta mengejutkan acara live DJ bugil dan striptis di Surabaya
Di dalam ruangan, DJ dan 4 penari memainkan goyangan syahwat
DJ bugil dan penari striptease tergiur bayaran mahal
DJ bugil dan penari striptease dulu pelayan kafe di Tulungagung
Pesta DJ bugil dan striptease di Surabaya bertarif Rp 26 juta
-
Apa prosedur yang dilakukan Titi DJ? Titi DJ telah melakukan face lifting untuk meremajakan wajahnya.
-
Bagaimana Tiko menunjukkan keahliannya sebagai DJ? Tiko terlihat begitu santai dan senang dalam peran barunya sebagai DJ, terbukti dari senyumnya yang lepas di depan umum.
-
Apa yang dilakukan Tiko Aryawardhana saat nge-DJ? Menunjukkan keahliannya saat nge-DJ, Tiko semakin bersemangat memutar lagu-lagu pesta dengan BCL yang tampak berdandan meriah di sampingnya.
-
Kapan Dastia Prajak menikah? Dastia Prajak mengakhiri masa lajangnya pada Maret 2021.
-
Apa yang Almira Berto rasakan saat menjalankan profesi DJ? Ia juga merasa bahagia menjalani pekerjaan yang ia sukai.
-
Siapa yang menurut Almira Berto sering memandang sebelah mata profesinya sebagai DJ? Sering sekali dipandang sebelah mata oleh orang lain, mungkin karena profesiku sebagai DJ," ungkap Almira Berto saat dihubungi oleh awak media, Senin (17/6).