Adriansyah ditangkap, Sekjen PDIP tunggu informasi resmi KPK
Karena ini menyangkut nama kami harus berhati-hati jangan sampai salah menyebut nama," kata Hasto.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku belum menerima keterangan resmi dari KPK perihal kadernya partainya yang ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) kemarin malam di Bali. Hasto menyatakan, belum bisa komentar banyak soal penangkapan itu, meski KPK sudah menyatakan bahwa yang ditangkap adalah Politikus PDIP Adriansyah.
"Saya sendiri belum dapat informasi secara resmi dari KPK. Tidak mendengar pengumuman resmi dari KPK. Sehingga kami harus menunggu konfirmasi dari hal tersebut. Karena ini menyangkut nama kami harus berhati-hati jangan sampai salah menyebut nama maka kami seharusnya berhati-hati. Sehingga kami lebih baik bersabar menunggu keterangan dari KPK," kata Hasto di Sanur, Bali, Jumat (10/4).
Hasto hanya menegaskan jika PDIP sama sekali tidak mentolerir kadernya yang melakukan korupsi. Dia berjanji akan melakukan pemecatan terhadap kader yang tertangkap tangan KPK itu.
"Tidak hanya non aktif kalau dia pejabat negara, dalam DPR ketika dia melakukan tindak pidana yg bertentangan dengan UU apalagi ada OTT yang menjadi kewenangan KPK maka partai akan mengambil sikap dengan tegas berupa pemecatan," tegas Hasto.
Seperti diketahui, KPK melakukan OTT terhadap anggota Komisi IV DPR Adriansyah di Bali kemarin malam. Dari hasil penangkapan itu, KPK berhasil menyita sejumlah uang dolar Singapura.
Meskipun KPK sudah mengumumkan bahwa yang tertangkap itu adalah Adriansyah, namun PDIP tetap ingin menunggu konfirmasi dari KPK.
"Kami harus menunggu, tapi itu betul-betul dari kami, dalam sebuah operasi tangkap tangan dan kami akan bersikap tegas untuk melakukan pemecatan terhadap hal itu karena ini pun menciderai bagaiaman kongres IV ini dijalankan dalam suasana kebatinan yang baik," terang Hasto.