Agar tak ditinggalkan zaman, tuna netra dilatih melek internet
Tujuannya untuk pemberdayaan penyandang disabilitas visual.
Di era globalisasi seperti saat ini kemajuan teknologi sudah tidak bisa dihindari lagi. Seluruh lapisan masyarakat dituntut untuk melek teknologi jika tak mau ditinggalkan zaman.
Termasuk mereka yang mempunyai kekurangan seperti para tuna netra. Sebagai langkah antisipasi, telah digelar Pelatihan Internet Tuna Netra untuk membantu para penyandang kebutuhan khusus agar tetap bisa menikmati kemajuan teknologi.
"Tujuan dari kegiatan ini adalah pemberdayaan penyandang disabilitas visual (tuna netra) agar mampu mandiri dengan pemanfaatan teknologi khususnya internet," ujar Amy Atmanto selaku juru bicara Rumah Internet Atmanto dalam keterangannya, Senin (30/5).
Diharapkan, lanjut Amy, kegiatan tersebut mampu menjadi bagian dari Revolusi Digital yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi.
"Adapun materi pelatihan meliputi internet dan internet marketing. Diharapkan setelah pelatihan, peserta pelatihan dapat mempraktekan ilmunya dalam merintis pilihan masa depan sebagai internetpreneur atau bekerja sebagai karyawan. 10 peserta pelatihan yang semuanya penyandang tunanetra hadir mengikuti pelatihan. Pelatihan diselenggarakan dari tanggal 30 Mei sampai 3 Juni 2016 bertempat di Wisma RIAT di Pengadegan Jakarta Selatan," jelasnya.
Amy menambahkan pelatihan tersebut sebagai upaya memberdayakan mereka yang memiliki keterbatasan visual agar dapat mandiri dan mengurangi ketergantungan ekonomi kepada orang lain. "Kami memiliki misi untuk memanfaatkan teknologi khususnya teknologi informasi, seperti internet sebagai solusi masalah yang dihadapi masyarakat. Kami memandang teknologi internet dapat menjadi solusi keterbatasan mobilitas yang dialami para tuna netra," tandasnya.