Agar tobat langgar lalu lintas, pemotor ditilang & diberi tausyiah
"Ini bentuk inovasi kami, dalam menggelar operasi," kata Kasat Lantas Polres Pekalongan Kota.
Ada pemandangan tak biasa di sepanjang Jl Halaman Gedung Bakorwil Jalan Pemuda, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sore ini. Pengguna sepeda motor yang terkena tilang dalam operasi zebra Candi malah mendapatkan tausyiah dari ustaz yang telah disediakan Polres Pekalongan Kota.
Bila biasanya pengendara hanya diberikan surat tilang, kini mereka mendapatkan wejangan dari pada ustaz. Seorang pengendara mengira keberadaan dua ustaz itu karena ada pengajian akbar.
Dalam tausyiahnya, para ustaz mengajak masyarakat lebih mawas diri untuk tertib dan disiplin dalam hidup. Pada ustaz juga mengutip beberapa ayat di Al Quran serta hadis-hadis Rasulullah SAW.
"Ini bentuk inovasi kami, dalam menggelar operasi. Mana dalil bagi yang melanggar maupun yang tertib," jelas Kasat Lantas Polres Pekalongan Kota, AKP Dwi Nugraha, Jumat (23/10).
Harapan Dwi, dengan diberi tausyiah, minimal pengendara akan lebih adem hatinya jika memang salah karena surat kendaraan tidak lengkap, atau melanggar aturan Lalin. Operasi digelar sore hari, dipilih karena menjelang senja banyak warga yang berlalu lalang, terutama pulang kerja atau selesai beraktivitas.
"Semoga pengguna motor yang melanggar bisa segera tobat dan bisa tertib lalu lintas," tandas Dwi.
Baca juga:
Kena razia di Depok, pengendara motor dipaksa buka celana loreng
Ratusan bus Transjakarta kena 'tilang' Dishub di Harmoni
Incar pembalap liar, polisi Semarang bakal sering gelar razia
Saat dirazia, Sigit nekat tabrak Aiptu Arsim hingga patah kaki kanan
Razia gabungan juga sasar ojek online yang mangkal di trotoar
Cek kelaikan, petugas gabungan razia angkutan di Terminal Pulogadung
Razia besar-besaran, ribuan sepeda motor pelajar ditilang polisi
-
Siapa saja yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Kapan razia di Lumajang dilakukan? Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Lumajang, Jawa Timur, merazia sejumlah penginapan dan kos-kosan pada Kamis (4/4) sore.
-
Siapa kekasih Rara LIDA? Rara yang berwajah imut menceritakan bagaimana ia bertemu dengan sang kekasih. Ternyata, pertemuan mereka terjadi di Indosiar. "Kenal di Indosiar. Terus ya udah karena nyambung ngobrolnya, terus nyaman terus saling menerima apa adanya, ya udah lanjut aja," kata Rara saat ditemui di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (17/9/2023).
-
Kapan razia terhadap PPKS dilakukan? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Apa julukan Zulkarnain Lubis? Pria yang dijuluki Maradona Indonesia ini kembali ke Pulau Jawa dan meneken kontrak bersama Petrokimia Putra Gresik. (Foto: Bola.com) Ikut Skuad Garuda Mengutip dari kanal Bola.com, Zulkarnain sempat dipanggil Timnas Indonesia untuk ajang Pra Piala Dunia 1986.Saat itu, skuad garuda berada di bawah asuhan Sinyo Aliandoe. Skuad Garuda bermain cukup gemilang hingga hampir lolos ke putaran final di Meksiko sebelum akhirnya kalah dari Korea Selatan di fase akhir Kualifikasi Zona Asia.Zulkarnain juga sempat membawa Timnas Indonesia melaju hingga ke semifinal Asian Games 1986. Selain Zulkarnain, ada pula beberapa pilar Timnas yang juga tak kalah hebatnya, seperti Ponirin Meka, Jaya Hartono, Robby Darwis, Herry Kiswanto, Marzuki Nyak Mad, Sutrisno, Budi Wahyono, Patar Tambunan, hingga Nasrul Koto. Dijuluki Maradona Gaya permainan Zulkarnain ketika berada di lapangan hijau sungguh ikonik. Bermain sebagai gelandang sentral dan juga gelandang serang, ia kerap menunjukkan hiburan seperti gocekan-gocekan untuk mengelabuhi lawannya.Ia juga sering memberikan umpan-umpan ciamik dan terukur ke lini depan. Visi permainannya juga di atas rata-rata sehingga mampu membaca pergerakan kawan maupun lawan. Berangkat dari situlah, Zulkarnain dikenal sebagai 'Maradona Indonesia' sejak berada di klub Krama Yudha Tiga Berlian Palembang.Saat itu ia sukses membawa timnyameraih peringkat ketiga Asian Club Championship 1985-1986.