Agus Yudhoyono: Kita harus bersatu tanpa harus menjadi homogen
Calon gubernur (cagub) nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono menekankan arti penting hadirnya toleransi antara masyarakat di Indonesia, khususnya di Jakarta. Hal ini menyusul ramainya pemberitaan mengenai polemik Fatwa MUI soal larangan umat Islam untuk menggunakan pernak pernik natal.
Calon gubernur (cagub) nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono menekankan arti penting hadirnya toleransi antara masyarakat di Indonesia, khususnya di Jakarta. Hal ini menyusul ramainya pemberitaan mengenai polemik Fatwa MUI soal larangan umat Islam untuk menggunakan pernak pernik natal.
"Tentunya begini, kita adalah warga negara Indonesia yang baik, kita ingin terus semakin dihormatinya kebebasan beragama dan juga menghormati serta merayakan hari-hari besar di Indonesia," katanya saat berada di kawasan Munjul, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (23/12).
Baginya, saling menghormati antara umat beragama Tanah Air untuk merayakan hari besar agama merupakan salah satu bentuk kebhinekaan yang ada di Indonesia.
"Kita saling menghormati itu, kita harus membangun toleransi. Tentunya ketika ada agama tertentu yang merayakan hari besarnya kita hormati dengan baik. Ini adalah alam demokrasi Indonesia yang kita tahu adalah sangat majemuk, kebhinekaan kita harus terjaga," ujarnya.
Putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini juga menuturkan, bahwa Pancasila sebagai dasar negara mengajarkan arti penting persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman agama yang ada di Indonesia.
"Pancasila mengajarkan kita bahwa kita harus hidup berdampingan. Kita harus saling menghormati kita harus bersatu tanpa harus menjadi homogen. Kita harus bisa terus hidup berdampingan dengan damai dengan penuh kasih. Imbauan untuk diri saya pribadi dan seluruh masyarakat di Jakarta dan Indonesia. Karena kita ingin Indonesia tetap utuh, NKRI harga mati," pungkas Agus.