Aher minta warganya tidak tolak jasad terduga teroris di Jabar
Aher menganggap, apapun perbuatan para pelaku teror itu, mereka tetap harus dimakamkan.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, meminta pada warganya supaya tidak menolak jasad pelaku teror melancarkan aksinya di kawasan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Sebab menurut dia, terlepas dari tindakannya, jasad seseorang tetap harus dimakamkan.
Setelah jasad terduga teroris teridentifikasi, beberapa di antaranya ada yang berasal dari Jawa Barat. Warga setempat langsung bereaksi dengan menolak pemakaman.
"Terlepas itu salah atau gimana, ya wajib dikuburkan kan ya," kata Aher, sapaan Ahmad Heryawan, di Gedung Sate, Bandung, Senin (18/1).
Sunakim alias Afif, pelaku paling disorot karena menembak polisi dan warga sipil berasal dari Jawa Barat. Dia adalah murid dari Aman Abdurrahman, yang dibui lantaran delik radikalisme. Rencana pemakamannya ditolak langsung warga Desa Kalen Sari, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang.
Begitu juga dengan Ahmad Muhazin alias Azan, yang mendapatkan perlakuan serupa dari warga Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Warga menolak dengan alasan ogah kampungnya dicap sarang teroris.
"Kalau sudah wafat, bagaimana pun dikuburkan. (Baik atau tidak) Itu urusan individu masing-masing dengan Allah S.W.T. Kalau ditolak mau dikemanain kan," ujar Aher.