Ahok didemo, warga minta hentikan penggusuran dan tutut ganti rugi
Aksi ini adalah bentuk protes terhadap penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Massa Serikat Pemuda Jakarta (SPJ), Gerakan Apuran, Serikat Rakyat Miskin Indonesia dan warga dari beberapa daerah di Jakarta yang menjadi korban penggusuran menggelar demonstrasi di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (5/10).
Aksi yang dimulai sekitar pukul 14.30 WIB ini dihadiri sekitar 200 orang massa aksi. Dalam aksinya, mereka menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menghentikan penggusuran dan meminta ganti rugi yang adil bagi warga yang rumahnya telah digusur.
Ketua Umum Serikat Rakyat Miskin Indonesia, Wahida Baharuddin Uppa mengatakan aksi ini adalah bentuk protes terhadap penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta serta tidak sesuainya ganti rugi warga yang tergusur dengan yang mereka terima.
"Yang kami inginkan adalah ketika kawan-kawan berpindah tempat dari satu tempat memiliki rumah ke tempat lain harus memiliki rumah yang layak. Bukan rusun yang kemudian kawan-kawan menjadi penyewa pengontrak selama hidup mereka selama tinggal di rusun," Kata Wahida saat ditemui di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (5/10).
Ia mewakili massa aksi juga menyampaikan rusun yang diberikan kepada korban gusuran bukanlah solusi efektif. Namun hanya memberikan solusi sementara waktu saja.
"Bukan solusi yang efektif, untuk sementara iya tapi bukan yang efektif. Yang kami tuntut adalah kembalinya rumah menjadi rumah kan begitu. Kalo digusur, rumah dibongkar kamu harus dapat rumah tapi bukan rusun. Tanah ganti tanah rumah ganti rumah," tegasnya.
Untuk diketahui, warga yang menjadi korban penggusuran dan mengikuti aksi sore hari ini adalah warga kampung Pulo, Jatinegara, Ancol, Bukit duri, Bidara Cina dan beberapa daerah lainnya di Jakarta.