Ahok diminta tegas gusur pasar satwa ilegal di Jatinegara
Selain menjadi tempat penjualan satwa yang dilindungi, kawasan tersebut juga selalu menjadi pusat kemacetan ketika jam pulang kantor tiba. Sehingga satwa yang seharusnya hidup bebas menjadi tontonan masyarakat.
Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Balai Kota DKI Jakarta. Mereka meminta Pemprov DKI Jakarta menggusur pasar satwa liar ilegal di Jatinegara, Jakarta Timur.
Investigator Senior Scorpion, Marison Guciano mengatakan, selain menjadi tempat penjualan satwa yang dilindungi, kawasan tersebut juga selalu menjadi pusat kemacetan ketika jam pulang kantor tiba. Sehingga satwa yang seharusnya hidup bebas menjadi tontonan masyarakat.
"Setiap hari kita dipertontonkan perlakuan kejam terhadap satwa. Satwa liar dikurung di kandang-kandang kecil tanpa air. Beberapa jenis satwa yang dijual bahkan dilindungi oleh Undang-Undang," kata Ahok di depan Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (13/10).
Dia menilai banyaknya pedagang satwa liar di Jatinegara membuat kenyamanan pejalan kaki menjadi terganggu. Sebab, banyak dari pedagang yang berjualan di atas trotoar.
"Ahok harus bersikap tegas untuk menutup pasar satwa liar ilegal Jatinegara. Kita pertanyakan kenapa Ahok enggak berani menutup pasar satwa liar Jatinegara," terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Ahok mengaku belum mendapat laporan dari Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta mengenai adanya penjualan satwa yang dilindungi. Sehingga tidak dapat langsung melakukan penutupan.
"Satwa liar saya belum dapat laporan, tapi yang pasti enggak boleh (dijual)," katanya di Balai Kota DKI Jakarta.
Belasan orang yang mengenakan baju berwarna oranye saat aksi ini juga membawa alat peraga bergambarkan monyet dengan tulisan 'Ahok Please Help Me, Kemana Gubernur Kami, adapun poster yang bertuliskan Pedagang Kaki Lima Tanah Abang Saja Bisa Digusur, kenapa Pedagang Satwa Liar Ilegal Jatinegara Tidak???'.