Ahok: Kalau Golkar membelot ketipu dong? Seneng dong semua?
Ahok yakin Golkar tak akan membelot, tetap mendukung di pilgub.
Tujuh partai sepakat membentuk koalisi kekeluargaan mencari kandidat tepat untuk melawan bakal calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama. Tujuh partai itu adalah PDIP, Gerindra, Demokrat, PAN, PKB, PKS dan PPP.
Ahok, sapaan Basuki, saat ini didukung tiga partai yakni Partai Golkar, Partai NasDem dan Partai Hanura. Pelaksana tugas ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Bambang Dwi Hartono, tak yakin pada akhirnya tiga partai-partai itu benar-benar tulus mendukung Ahok di Pilgub DKI dan akan berubah haluan.
Menanggapi itu, Ahok mengaku berbagai kemungkinan bisa terjadi. Meski dia sempat menyindir Bambang dianggapnya lebih tahu banyak tentang koalisinya.
"Ya bisa aja, enggak tahu yang mana. Tapi Pak Bambang DH kok lebih tahu dari saya?" kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (8/8).
Namun dia yakin Golkar tak akan membelot di tengah perjalanan. Andai kata pun membelot, dia menganggap hanya jadi korban tipuan.
"Orang Golkar enggak ada yang belot kok. Kalau belot enggak ikut, ketipu dong. Ketipu berarti, enggak bisa ikut," ucapnya sambil tertawa.
"Seneng dong semua. Banyak yang seneng kalau gua enggak ikut kampanye kan. Langsung turun tuh tensi ketegangan Pilkada DKI. Panasnya jadi adem. Langsung adem dong," katanya.
Meski demikian, dia optimis, Golkar tetap akan memberikan dukungan padanya. "Ya kita kan kalau udah ngomong gini masa mereka mau membohongi kita. Iya kan?" sambungnya optimis.
Terkait wacana Gerindra dan PKS yang memasangkan Risma dan Sandiaga, dia menilai sah saja.
"Bagus makin banyak yang maju makin bagus," ujar dia.
Soal Risma, kata Ahok, dia juga menganggap hal yang biasa. Meski akhirnya PDIP pilih Risma, Ahok juga menyebut semua kemungkinan bisa terjadi. Namun dipastikannya, hubungan dengan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri tetap baik-baik saja.
"Kapan dia liat Bu Mega marah sama saya," pungkasnya.
Baca juga:
PDIP sebut Ahok belum tentu lolos Pilgub DKI 2017
Ini jawaban Ahok buat Bawaslu soal wajib cuti kampanye
PKS belum berpikir gaet Budi Waseso maju di Pilgub DKI Jakarta
Soal Ahok ogah cuti, Mendagri bilang 'berpegang pada UU saja'
Cuma serahkan 19.505 KTP, Ichsanuddin Noorsy gagal jadi cagub DKI
Kemendagri sebut Ahok tak bisa maju di Pilgub DKI bila tak mau cuti
Masuk koalisi kekeluargaan, PDIP tak mau kalau cuma dapat Wagub
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Bagaimana cara warga Jakarta memilih pemimpin di Pilkada DKI 2017? Dengan sistem ini, warga Jakarta bisa langsung berpartisipasi memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka hingga 5 tahun ke depan.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.