Ahok tak setuju langkah Jokowi turunkan harga BBM
Ahok meyakini angkutan umum tak bakal mau memangkas tarif, meski harga BBM turun.
Pemerintah memutuskan menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada awal 2015. Harga BBM jenis premium yang awalnya Rp 8.500 menjadi Rp. 7.600.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kerap disapa Ahok malah berbeda pandangan dengan Presiden Joko Widodo. Menurut dia seharusnya harga BBM tidak perlu diturunkan. Sebab menurut dia hingga saat ini 20 persen dari APBN dialokasikan buat subsidi BBM.
"Malah kalau maunya saya, saya nggak mau nurunin harga minyaknya. Karena masih subsidi. Tapi itu bukan urusan saya. Itu pusat," kata Ahok kepada awak media di Balai Kota, Jakarta, Rabu (31/12).
Ahok pun tidak berani berjanji bisa menurunkan tarif angkutan umum. Dia memilih melempar urusan itu kepada Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta yang baru.
"Saya nggak tahu (akan turun tarif angkot). Tergantung analisisnya. Jadi nanti harus dibahas lagi. Karena ada dewan transportasi. Itu nanti jadi tugas pertama Kepala Dishub yang baru," ungkap Ahok.
Ahok malah yakin tarif angkutan umum tidak bakal berubah meski harga BBM turun. Dia hanya fokus supaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan transportasi masal, terutama bus Transjakarta.
"Pasti si angkotnya nggak mau turun. Tapi bus kami murah. Kalau kamu malas naik angkutan yang mahal. Ngotot-ngototan, naik punya kami saja. Jadi kami subsidinya bukan di minyak. Subsidi di angkutan. Seperti itu lebih baik," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.