Ahok tak tahu ada pasukan oranye dukung Agus-Sylvi
Ahok tak tahu ada pasukan oranye dukung Agus-Sylvi. Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak mengetahui adanya Pasukan Oranye dari Dinas Kebersihan DKI berpolitik. Sehingga menyebabkan mereka terancam akan dinonaktifkan hingga masa kontrak habis.
Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak mengetahui adanya Pasukan Oranye dari Dinas Kebersihan DKI berpolitik. Sehingga menyebabkan mereka terancam akan dinonaktifkan hingga masa kontrak habis.
Sebelumnya, Pasukan Oranye diduga berpolitik dengan mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
"Saya enggak tahu," kata Basuki atau akrab disapa Ahok di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/11).
Mantan Bupati Belitung Timur ini memutuskan, menyerahkan perkara tersebut kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono. Mengingat saat ini dirinya tengah cuti untuk melakukan kampanye sebagai kandidat di Pilkada DKI 2017 mendatang.
"Saya enggak bisa ikut campur," tutup Ahok.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Bagaimana cara warga Jakarta memilih pemimpin di Pilkada DKI 2017? Dengan sistem ini, warga Jakarta bisa langsung berpartisipasi memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka hingga 5 tahun ke depan.
Isnawa Adji ©2016 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu
Sebelumnya diberitakan, Pasukan oranye dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta diduga ikut berpolitik mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Agus Yudhoyono dan Sylviana. Nasib mereka kini terancam dapat sanksi atas tindakan itu.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, menjelaskan para pasukan oranye merupakan tenaga kerja kontrak. Adapun sanksi diberikan, yakni dinonaktifkan hingga kontrak habis.
"Saya kira itu yang akan kita berika sanksi. Sanksinya enggak ringan terpaksa skorsing tanpa gaji sampai akhir kontrak," kata Sumarsono di Balai Kota, Kamis (24/11).
Menurut Sumarsono, bukti berupa foto sudah diterimanya. Dari bukti itu, terdapat 60 orang diduga berkampanye buat Agus-Sylvi. Mereka diduga terlibat itu kini tengah diperiksa pihaknya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji membenarkan bahwa ada pasukannya ikut kampanye. Menurut dia, anak buahnya ikut kampanye lantaran didalangi seseorang diketahui berasal dari tim sukses Agus-Sylvi. Orang itu, kata dia, juga pernah dipecat pihaknya lantaran pernah memotong uang pasukan oranye,
"Di datengin sama mantan orang kebersihan yang udah kita pecat karena kasus motong uang PHL, dia timses nomor satu. Dia datang tiba-tiba naik alat berat saya tangannya ngacung begitu dan ada spanduknya, saya langsung lapor," kata Isnawa.
Baca juga:
Pasukan oranye ketahuan ikut kampanye Agus-Sylvi terancam dipecat
Djarot kaget ada pasukan oranye diskors karena ikut kampanye
Kronologi pasukan oranye diduga ikut kampanye versi Kadis Kebersihan
Blusukan ke Kali Ciliwung, Agus dititipkan bunga buat Anissa Pohan
Jika terpilih lagi, Ahok mau seriusi ERP tolak bangun jalan baru