Airnav Pangkal Pinang sebut timah bikin alat penangkal petir jebol
Airnav Pangkal Pinang sebut timah bikin alat penangkal petir jebol. Timah diketahui memiliki sifat konduktor. Artinya timah merupakan pengantar listrik yang baik. Sehingga, saat terjadi petir, aliran listrik tidak tereduksi masuk ke tanah melainkan merusak penangkal petir yang ada di bandara.
Timah menjadi salah satu komoditas dan kekayaan alam yang menjanjikan bagi warga Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Tetapi salah satu daya tarik kota Pangkal Pinang itu justru menjadi kendala bagi lalu lintas penerbangan di kawasan tersebut.
Pelaksana Tugas General Manager Airnav Indonesia Pangkal Pinang Wawan Winarto mengatakan, alat penangkal petir yang ada di Bandara Depati Amir kerap jebol. Hal tersebut dikarenakan kontur tanah di Pangkal Pinang sebagian besar mengandung logam timah.
Timah diketahui memiliki sifat konduktor. Artinya timah merupakan pengantar listrik yang baik. Sehingga, saat terjadi petir, aliran listrik tidak tereduksi masuk ke tanah melainkan merusak penangkal petir yang ada di bandara.
"Peralatan kita meski sudah dipasang penangkal petir sering jebol. Karena karakteristik tanah mengandung timah," kata Wawan di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Kamis (29/9).
Untuk mengantisipasi masalah ini, pihaknya memasang sistem rotasi petir. Cara kerjanya, yakni dengan menghambat sengatan petir agar masuk ke area bandara. Wawan mengklaim cara ini terbukti ampuh dan potensi kerusakan berkurang.
"Ada sistem penangkal petir sudah mulai berkurang, efek petir, karena di tahun 2009 sudah pasang sistem rotasi petir menjadi kecil kerusakan dan sekarang makin canggih," jelasnya.
"Sebelum itu setahun 2 kali, setelah terpasang hampir tidak pernah," sambung Wawan.
Sebagai informasi, sistem rotasi petir tersebut telah dipasang di salah satu menara Air Traffic Control (ATC) di bandara tersebut. Sistem rotasi petir yang terpasang di menara peninggalan zaman Jepang itu seperti yang dimiliki Bandara Ngurah Rai Bali dan bandara-bandara besar di Tanah Air.